Sahabat.com - Ketika bicara soal kesehatan pencernaan, banyak orang mengira daging ayam lebih aman dibanding daging sapi.
Tapi studi terbaru justru menyebutkan bahwa daging sapi tanpa lemak dari jenis Pirenaica bisa berdampak lebih ringan terhadap mikrobioma usus dibanding ayam.
Penelitian yang dimuat di Molecular Nutrition and Food Research ini dilakukan pada remaja sehat berusia sekitar 20 tahun. Mereka diminta menjalani pola makan berbasis ayam atau daging sapi Pirenaica selama delapan minggu, kemudian bertukar menu setelah istirahat lima minggu. Semua daging disajikan dengan metode masak seragam seperti dipanggang atau direbus agar hasilnya objektif.
Studi ini secara khusus mengevaluasi pengaruh konsumsi daging terhadap mikrobiota usus—kumpulan bakteri yang sangat menentukan kesehatan pencernaan, imunitas, bahkan suasana hati.
Hasilnya cukup mengejutkan: konsumsi ayam ternyata menurunkan keanekaragaman mikroba usus secara signifikan, sedangkan konsumsi daging sapi hanya memberikan perubahan ringan, bahkan nyaris tidak signifikan.
Menurut tim peneliti, baik daging ayam maupun daging sapi menyebabkan penurunan beberapa jenis bakteri baik yang bertugas menghasilkan asam lemak rantai pendek—senyawa penting untuk melindungi dinding usus. Tapi ayam justru memberikan dampak yang lebih luas terhadap keragaman dan fungsi mikroba tersebut.
Salah satu peneliti utama, Dr. Iñigo Rueda-De Torre, menyatakan, "Kami menemukan bahwa meskipun kedua jenis daging memberikan efek, konsumsi daging sapi tanpa lemak dari jenis Pirenaica tampaknya memiliki dampak yang lebih lembut terhadap ekosistem mikrobiota usus."
Dalam penelitian ini, hanya 16 peserta yang berhasil menyelesaikan seluruh rangkaian pengambilan sampel feses dan analisis DNA mikroba. Meski jumlahnya terbatas, hasilnya tetap mencerminkan bagaimana pola makan bisa memengaruhi flora usus kita.
Diet berbasis ayam menurunkan bakteri seperti Synergistota dan Chloroflexota, serta mengurangi fungsi penting seperti biosintesis asam amino dan proses metabolik lainnya.
Sementara itu, konsumsi daging sapi tetap menjaga kestabilan aktivitas mikroba usus meski ada beberapa perubahan jenis bakteri.
Meski studi ini bersifat eksploratif dan berbasis sampel kecil, temuan ini memberi perspektif baru terhadap persepsi umum tentang daging merah. Daging sapi jenis Pirenaica sendiri dibesarkan secara lokal dan ekstensif di Eropa, yang bisa jadi berkontribusi pada hasil tersebut.
Studi ini menyimpulkan bahwa meskipun kedua jenis daging menyebabkan sedikit perubahan, dampak negatif ayam terhadap keragaman mikrobioma usus lebih signifikan dibandingkan daging sapi tanpa lemak.
Jadi, buat sahabat yang peduli dengan kesehatan pencernaan, mungkin sudah saatnya mempertimbangkan kembali anggapan bahwa ayam selalu lebih sehat daripada daging merah.
0 Komentar
Telur Ternyata Nggak Bahaya Buat Jantung, Ini Kata Ahli
Sayuran Cantik Ini Diam-Diam Penuh Gizi dan Lagi Musim, Kamu Wajib Coba!
Akhirnya Terungkap! Makan 2 Butir Telur Sehari Ternyata Bisa Turunkan Kolesterol Jahat
Leave a comment