Telur Ternyata Nggak Bahaya Buat Jantung, Ini Kata Ahli

28 Juli 2025 12:26
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Sebuah studi terbaru dari University of South Australia membalikkan anggapan lama bahwa kolesterol dari telur bisa memicu penyakit jantung.

Sahabat.com - Kabar baik buat kamu yang doyan sarapan pakai telur: telur ternyata nggak seburuk yang selama ini dibilang soal kesehatan jantung. 

Sebuah studi terbaru dari University of South Australia membalikkan anggapan lama bahwa kolesterol dari telur bisa memicu penyakit jantung. 

Faktanya, kolesterol dalam telur bukan penyebab utama naiknya kolesterol jahat (LDL) di dalam darah—yang jadi biang keladi justru lemak jenuh dari makanan lain.

Penelitian ini menguji langsung pengaruh kolesterol dari telur dan lemak jenuh terhadap kadar LDL. Hasilnya mengejutkan: makan dua butir telur setiap hari sebagai bagian dari diet rendah lemak jenuh malah bisa menurunkan kadar LDL dan bisa jadi membantu menjaga kesehatan jantung.

Prof. Jon Buckley, peneliti utama dari University of South Australia, menyatakan bahwa sudah saatnya kita merehabilitasi reputasi telur. 

“Telur itu memang tinggi kolesterol, tapi rendah lemak jenuh. Selama ini yang disalahkan adalah kolesterol dalam telur, padahal seharusnya yang lebih diperhatikan adalah lemak jenuh dari makanan lain,” ungkapnya. 

Dia menegaskan bahwa dalam penelitian ini, kolesterol dari telur tidak meningkatkan LDL jika dikonsumsi dalam konteks pola makan sehat rendah lemak jenuh. Justru, lemak jenuh itulah yang paling berperan dalam meningkatkan kolesterol jahat.

Buat kamu yang biasa sarapan telur lengkap dengan bacon dan sosis, ada baiknya mulai mempertimbangkan ulang apa yang benar-benar bikin jantung berisiko. 

“Yang perlu diwaspadai bukan telurnya, tapi lemak jenuh dari makanan seperti daging olahan,” jelas Prof. Buckley.

Penyakit kardiovaskular masih jadi penyebab kematian nomor satu di dunia, merenggut sekitar 18 juta nyawa setiap tahunnya. Di Australia sendiri, penyakit ini menyebabkan satu kematian setiap 12 menit. Itu sebabnya penting banget untuk tahu apa yang benar-benar berisiko dan apa yang tidak.

Penelitian yang diterbitkan di The American Journal of Clinical Nutrition ini didanai oleh Egg Nutrition Center, yang tentu saja sempat menimbulkan pro-kontra. Tapi para peneliti menegaskan bahwa hasil riset tetap melewati proses ilmiah yang ketat dan ditinjau oleh rekan-rekan sejawat sebelum dipublikasikan.

Buat kamu yang peduli soal kolesterol dan kesehatan jantung, sekarang bisa lebih tenang saat makan telur. Selama kamu menjaga asupan lemak jenuh dari makanan lain, telur bisa tetap jadi pilihan sehat dan lezat di menu harianmu.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment