Apakah Dosis Asam Folat Tinggi Selama Kehamilan Aman?

05 Maret 2025 15:40
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Dosis yang disarankan untuk wanita hamil umum adalah 0,4 mg per hari, sementara wanita dengan epilepsi mungkin memerlukan dosis lebih tinggi.

Sahabat.com - Mengonsumsi asam folat dalam dosis tinggi pada trimester pertama kehamilan terbukti aman dan dapat meningkatkan kemampuan verbal serta keterampilan perilaku anak pada usia enam tahun, menurut sebuah studi pendahuluan yang dipublikasikan pada 4 Maret 2025. 

"Asam folat selama kehamilan dikenal untuk mengurangi kelainan bentuk dan meningkatkan kemampuan intelektual anak, tetapi dosis optimalnya masih belum jelas," kata Kimford J. Meador, MD, Ph.D., penulis utama studi ini yang juga seorang Fellow di American Academy of Neurology dan dosen di Universitas Stanford, Palo Alto, California. 

"Studi kami memberikan bukti baru yang menunjukkan hubungan positif antara konsumsi asam folat pada awal kehamilan dan hasil kesehatan otak anak, tanpa menunjukkan efek negatif pada dosis yang lebih tinggi."

Penelitian ini melibatkan 345 anak yang diuji pada usia enam tahun. Dari jumlah tersebut, 262 anak memiliki ibu yang mengidap epilepsi, sementara 83 anak lainnya berasal dari ibu yang tidak menderita epilepsi. 

Para peneliti mengamati dosis asam folat yang dikonsumsi ibu mereka selama 12 minggu pertama kehamilan dan membagi anak-anak dalam lima kelompok berdasarkan dosis harian rata-rata asam folat yang dikonsumsi: tanpa konsumsi asam folat, dosis hingga 0,4 mg, dosis lebih dari 0,4 hingga 1,0 mg, lebih dari 1,0 hingga 4,0 mg, dan lebih dari 4,0 mg per hari. 

Dosis yang disarankan untuk wanita hamil umum adalah 0,4 mg per hari, sementara wanita dengan epilepsi mungkin memerlukan dosis lebih tinggi.

Anak-anak menjalani tes verbal untuk menilai kemampuan bahasa mereka, seperti tes kosa kata, di mana mereka diminta mendeskripsikan objek, tindakan, atau konsep menggunakan satu kata. Skor rata-rata untuk tes verbal berkisar antara 70 hingga 130, dengan rata-rata 100, di mana skor lebih tinggi menunjukkan kemampuan yang lebih baik. 

Selain itu, orang tua mengisi kuesioner untuk menilai keterampilan perilaku anak, seperti keterampilan komunikasi, sosial, dan kehidupan sehari-hari. 

Hasil tes ini digabungkan untuk menghasilkan skor perilaku keseluruhan, dengan skor berkisar antara 70 hingga 130, dengan rata-rata 100.

Setelah mempertimbangkan faktor-faktor seperti IQ ibu, pengobatan epilepsi, dan komplikasi kehamilan, hasil menunjukkan bahwa anak-anak dari ibu yang mengonsumsi asam folat memiliki skor verbal rata-rata 108, dibandingkan dengan 96 pada anak-anak yang ibu tidak mengonsumsi asam folat. 

Skor perilaku rata-rata pada anak-anak dari ibu yang mengonsumsi asam folat adalah 102, sedangkan anak-anak yang ibu tidak mengonsumsi asam folat memiliki skor 82.

Penting untuk dicatat bahwa anak-anak dari ibu yang mengonsumsi dosis rendah dan dosis tinggi asam folat menunjukkan skor verbal rata-rata yang serupa, yakni 110 dan 108, sementara skor perilaku mereka masing-masing adalah 103. 

"Meskipun penelitian sebelumnya mengkhawatirkan potensi risiko dosis tinggi, temuan ini memberikan keyakinan bahwa mengonsumsi asam folat dosis lebih tinggi di awal kehamilan mungkin memberikan dampak positif pada kesehatan otak anak," kata Meador. 

"Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan dosis optimal yang dapat memaksimalkan manfaat dan meminimalkan risiko terhadap perkembangan saraf."

Namun, penelitian ini juga memiliki keterbatasan, yakni tidak memperhitungkan faktor lain yang dapat mempengaruhi asupan dan penyerapan asam folat, seperti konsumsi vitamin lain atau faktor genetik.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment