Sahabat.com - Hasil survei terbaru mengungkapkan bahwa hampir separuh orang dewasa di Amerika Serikat (AS) tidak mengetahui risiko terkait konsumsi aspirin dosis rendah setiap hari, meskipun pedoman kesehatan terbaru menyebutkan bahwa manfaatnya tidak sebanding dengan risikonya.
Survei yang dilakukan oleh Annenberg Public Policy Center di Pennsylvania, bekerja sama dengan SSRS, melibatkan 1.771 responden yang ditanyai mengenai penggunaan dan pengetahuan mereka tentang aspirin pada November 2024.
Pada masa lalu, aspirin dosis rendah sekitar 80 miligram dianjurkan oleh dokter kepada pasien lansia yang sehat sebagai upaya pencegahan serangan jantung atau stroke. Namun, sejak 2019, pedoman baru dari American College of Cardiology dan American Heart Association (AHA) menyatakan bahwa risiko pendarahan gastrointestinal akibat konsumsi aspirin harian tidak sebanding dengan manfaatnya dalam pencegahan penyakit kardiovaskular.
Pedoman baru ini menyarankan bahwa cara terbaik untuk mencegah penyakit kardiovaskular adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat sepanjang hidup. Aspirin sebaiknya hanya digunakan secara terbatas untuk pencegahan penyakit jantung pada individu berisiko tinggi.
Meski sudah lebih dari lima tahun berlalu sejak pedoman ini diterbitkan, masih banyak orang yang tidak tahu informasi ini. Survei menunjukkan bahwa 48 persen responden percaya bahwa manfaat aspirin harian lebih besar daripada risikonya, sementara 39 persen lainnya tidak yakin.
Pengetahuan tentang aspirin sangat bervariasi berdasarkan usia. Kelompok usia muda (18-39 tahun) lebih banyak yang mengetahui bahwa aspirin harian umumnya tidak direkomendasikan untuk kebanyakan orang, sementara kelompok usia lebih tua (60 tahun ke atas) cenderung lebih tidak mengetahui hal ini. Hanya 7 persen dari kelompok usia ini yang mengetahui bahwa risiko aspirin lebih besar daripada manfaatnya, kemungkinan karena mereka telah terbiasa menerima saran yang berbeda sepanjang hidup mereka.
Penelitian medis juga menunjukkan bahwa konsumsi aspirin berulang bisa menyebabkan pendarahan internal yang serius, merusak lapisan lambung, dan meningkatkan risiko peradangan. Namun, bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung atau pernah mengalami stroke, dokter mungkin akan tetap mempertimbangkan penggunaan aspirin.
Penting bagi setiap individu untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengubah pengobatan mereka dan memastikan mereka mengikuti pedoman terbaru terkait kesehatan, termasuk penggunaan aspirin.
"Keputusan terkait konsumsi aspirin dosis rendah setiap hari sangat penting dan memerlukan perhatian medis yang tepat," ujar Kathleen Hall Jamieson, Direktur Annenberg Public Policy Center.
0 Komentar
Cara Memasak Telur Rebus Sempurna dan Lebih Sehat
Studi Baru Mengungkapkan Manfaat Berendam Air Dingin
Apakah Cokelat Baik untuk Kesehatan Jantung Anda?
Bakteri Mulut Dapat Mempengaruhi Risiko Demensia
Tanda-Tanda Kehamilan yang Sering Tertukar dengan Gejala PMS
Leave a comment