Berapa Lama Menopause Sebenarnya Terjadi? Ini Penjelasan Lengkap dari Dokter

07 Oktober 2025 17:28
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Biasanya, perempuan mulai memasuki perimenopause antara usia 45 hingga 55 tahun. Di tahap ini, hormon estrogen mulai menurun secara bertahap dan siklus menstruasi menjadi tidak teratur.

Sahabat.com - Menopause sering dianggap sebagai satu fase dalam hidup perempuan, padahal sebenarnya ada tiga tahap yang saling berkaitan: perimenopause, menopause, dan postmenopause. 

Menurut dr. Shilpa Amin, spesialis kesehatan wanita yang diwawancarai oleh Healthline, masa transisi ini bisa berbeda-beda untuk setiap orang tergantung pada faktor genetik, gaya hidup, dan kondisi kesehatan.

Biasanya, perempuan mulai memasuki perimenopause antara usia 45 hingga 55 tahun. Di tahap ini, hormon estrogen mulai menurun secara bertahap dan siklus menstruasi menjadi tidak teratur. 

“Perimenopause bisa berlangsung selama beberapa bulan hingga delapan tahun, tergantung faktor genetik, kebiasaan hidup, dan kondisi lingkungan,” jelas dr. Amin.

Seseorang dinyatakan memasuki menopause setelah tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut. 

Pada titik ini, ovarium berhenti memproduksi estrogen dan telur, menandai berakhirnya masa reproduksi. Rata-rata usia perempuan mengalami menopause adalah 52 tahun, meskipun bisa lebih cepat atau lambat tergantung riwayat keluarga dan kesehatan pribadi.

Gejala yang sering muncul selama perimenopause antara lain hot flashes, keringat malam, gangguan tidur, nyeri sendi, perubahan suasana hati, dan gangguan konsentrasi. 

“Fluktuasi hormon estrogen dan progesteron selama masa transisi ini memicu banyak perubahan fisik dan emosional yang bisa dirasakan cukup intens,” ujar dr. Amin.

Setelah 12 bulan tanpa haid, seseorang resmi memasuki postmenopause, fase yang akan berlangsung seumur hidup. Namun, beberapa gejala perimenopause bisa terus berlanjut di tahap ini. 

Dalam fase postmenopause, risiko masalah kesehatan seperti penyakit jantung, osteoporosis, infeksi saluran kemih, dan gangguan suasana hati meningkat karena kadar hormon yang semakin menurun.

Selain itu, perubahan metabolisme juga sering terjadi. Penurunan hormon dapat menyebabkan kenaikan berat badan, penumpukan lemak di perut, penurunan kepadatan tulang, serta gangguan kesehatan jantung. 

“Ini waktu yang penting bagi setiap perempuan untuk lebih aktif menjaga kesehatan, terutama tulang, jantung, dan keseimbangan emosional,” tegas dr. Amin.

Menopause memang fase alami dalam kehidupan perempuan, tetapi memahami setiap tahapnya membantu kamu menyiapkan diri secara fisik dan mental. 

Menurut dr. Amin, berbicara dengan dokter atau praktisi bersertifikat dari Menopause Society bisa membantu menemukan cara terbaik untuk menjaga tubuh tetap sehat dan nyaman selama masa transisi ini.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment