Berjalan Cepat Kurangi Risiko Gangguan Irama Jantung

16 April 2025 14:52
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Dari hampir 82.000 partisipan yang menggunakan pelacak aktivitas, ditemukan bahwa mereka yang menghabiskan lebih banyak waktu untuk berjalan cepat memiliki risiko 27% lebih rendah terkena aritmia, dibandingkan mereka yang berjalan lambat.

Sahabat.com - Sebuah studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Heart mengungkapkan bahwa berjalan cepat dan waktu yang dihabiskan dengan kecepatan ini dapat menurunkan risiko gangguan irama jantung, seperti fibrilasi atrium, takikardia (detak jantung terlalu cepat), dan bradikardia (detak jantung sangat lambat).

Penelitian ini dilakukan oleh tim ilmuwan dari British Medical Journal dengan menganalisis data lebih dari 420.000 partisipan dari UK Biobank. 

Hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang berjalan dengan kecepatan sedang atau cepat memiliki risiko lebih rendah terhadap berbagai gangguan irama jantung dibanding mereka yang berjalan lambat.

Partisipan dengan kecepatan berjalan cepat (> 4 mil/jam) memiliki penurunan risiko gangguan irama jantung hingga 43%, sedangkan mereka yang berjalan dengan kecepatan sedang (3–4 mil/jam) mengalami penurunan risiko sebesar 35%, jika dibandingkan dengan pejalan lambat (< 3 mil/jam).

“Ini adalah studi pertama yang menjelaskan hubungan antara kecepatan berjalan dan aritmia jantung serta peran faktor metabolik dan inflamasi dalam proses tersebut,” tulis para peneliti.

Dari hampir 82.000 partisipan yang menggunakan pelacak aktivitas, ditemukan bahwa mereka yang menghabiskan lebih banyak waktu untuk berjalan cepat memiliki risiko 27% lebih rendah terkena aritmia, dibandingkan mereka yang berjalan lambat.

Efek perlindungan ini paling kuat terlihat pada wanita, individu berusia di bawah 60 tahun, mereka yang tidak mengalami obesitas, penderita tekanan darah tinggi, dan mereka yang memiliki dua atau lebih kondisi medis jangka panjang.

Meski demikian, studi ini bersifat observasional dan belum dapat menyimpulkan hubungan sebab-akibat secara pasti. 

Namun, para peneliti menyatakan bahwa berjalan cepat terbukti menurunkan faktor risiko seperti obesitas, kadar gula darah, dan peradangan, yang kesemuanya berkaitan erat dengan risiko aritmia.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment