Hati-Hati! Ternyata Matcha Bisa Ganggu Kadar Zat Besi dalam Tubuhmu

02 Mei 2025 17:13
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Sebuah studi bahkan menemukan bahwa jenis tanin dalam matcha bisa 137 kali lebih banyak dibanding teh hijau biasa!

Sahabat.com - Sahabat, siapa sih yang nggak jatuh cinta sama warna hijau khas dan rasa earthy dari matcha? Minuman ini memang lagi naik daun dan jadi primadona di kafe-kafe kekinian serta media sosial. 

Tapi, di balik tampilannya yang menggoda, ternyata matcha menyimpan fakta mengejutkan yang belakangan ramai dibicarakan para pengguna TikTok: katanya, minum matcha bisa bikin kadar zat besi turun dan berisiko anemia. Benarkah?

Matcha, si bubuk teh hijau dari Jepang ini, memang penuh manfaat. Dari antioksidan, senyawa antiinflamasi, sampai kombinasi unik antara kafein dan L-theanine yang katanya bisa kasih energi fokus tanpa bikin deg-degan. 

"Matcha memberikan dorongan energi yang lembut tanpa efek gugup atau jatuh seperti kopi," jelas Sapna Peruvemba, MS, RDN, ahli gizi asal California. 

Dalam satu sendok teh matcha, ada sekitar 70–80 mg kafein, hampir menyamai secangkir kopi biasa.

Tapi, masalahnya bukan di kafein, sahabat. Yang jadi perhatian utama adalah kandungan tanin dalam matcha. Tanin ini memang antioksidan yang sedang diteliti karena potensi manfaatnya melawan penyakit, tapi di sisi lain, tanin juga bisa menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh. 

"Matcha sendiri sebenarnya nggak langsung menyebabkan anemia, tapi bisa mempengaruhi kemampuan tubuh menyerap zat besi kalau diminum terlalu dekat waktu makan," kata Kirbie Daily, MS, RD, dari University of Memphis.

Kalau kamu suka minum matcha barengan atau langsung setelah makan yang kaya zat besi, zat besi tersebut jadi lebih sulit diserap oleh tubuh, sahabat. Apalagi kalau kamu mengonsumsinya setiap hari dalam jumlah besar. 

Sebuah studi bahkan menemukan bahwa jenis tanin dalam matcha bisa 137 kali lebih banyak dibanding teh hijau biasa!

Buat kamu yang sedang hamil atau menyusui, punya menstruasi berat, pemulihan pasca operasi, atau mengikuti pola makan vegetarian dan vegan, risiko anemia karena kurang zat besi bisa lebih tinggi. Jadi lebih baik hati-hati, ya. 

"Kalau kamu termasuk golongan yang berisiko tinggi, sebaiknya lebih bijak dalam konsumsi matcha," saran Peruvemba.

Tenang, sahabat. Bukan berarti kamu harus putus total dari matcha. Caranya, cukup atur waktu konsumsinya. 

"Minum matcha terlalu dekat dengan waktu makan akan lebih menghambat penyerapan zat besi. Sebaiknya beri jeda satu hingga dua jam setelah atau sebelum makan," jelas Daily. 

Dan ingat, porsi juga penting. 

"Matcha dalam es krim jumlahnya jauh lebih sedikit daripada secangkir teh matcha," tambah Megan Byrd, RD. 

Jadi, kalau kamu khawatir soal zat besi, cukup satu cangkir matcha sehari saja, ya.

Selain itu, kamu juga bisa bantu tubuh menyerap zat besi lebih baik dengan pola makan seimbang. Makan makanan kaya zat besi seperti daging merah, ikan, lentil, oat, quinoa, dan kacang-kacangan, lalu padukan dengan sumber vitamin C seperti brokoli, mangga, paprika, atau stroberi. 

Peruvemba mengingatkan, “Lihatlah gambaran besarnya, apakah kamu cukup makan makanan kaya zat besi dan mengombinasikannya dengan sumber vitamin C?”

Jadi, sahabat, jangan panik dulu. Matcha tetap bisa kamu nikmati, asal tahu triknya dan tidak berlebihan. Seimbangkan pola makanmu dan nikmati matcha di waktu yang tepat agar manfaatnya tetap maksimal tanpa merusak kesehatanmu. Yuk, bijak menikmati matcha!

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment