Sahabat.com - Alergi pada anak adalah masalah umum bagi orang tua, karena kondisi ini sering memerlukan penanganan jangka panjang dan dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari. Meskipun sebagian besar alergi tidak dapat sepenuhnya dicegah, penelitian menunjukkan bahwa paparan dini terhadap alergen dapat mengurangi kemungkinan berkembangnya beberapa jenis alergi, seperti alergi kacang tanah.
Alergi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap zat yang sebenarnya tidak berbahaya, seperti beberapa jenis makanan. Pada bayi, alergen umum meliputi susu, telur, kacang tanah, kacang pohon, kedelai, dan gandum. Meskipun banyak anak yang mengatasi alergi mereka seiring bertambahnya usia, beberapa alergi dapat bertahan hingga dewasa, memerlukan kewaspadaan sepanjang hidup.
Dr. Archana Dhawan Bajaj, Ginekolog, Obgyn, dan Pakar IVF di Nurture IVF Clinic, New Delhi, menjelaskan, "Alergi bersifat tidak terduga, dan risiko alergi pada anak hanya dapat diketahui setelah mereka terpapar alergen potensial. Namun, paparan dini terhadap beberapa jenis makanan dapat mengurangi kemungkinan berkembangnya alergi di kemudian hari."
Apa itu Paparan Dini?
Penelitian, termasuk studi terobosan yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine, menunjukkan bahwa memperkenalkan makanan yang mengandung alergen sejak dini, terutama kacang tanah, dapat secara signifikan mengurangi risiko berkembangnya alergi pada anak-anak dengan risiko tinggi. Studi ini menemukan penurunan 81% dalam alergi kacang tanah pada anak-anak yang memiliki eksim parah atau alergi makanan yang sudah ada, yang diberikan kacang tanah lebih awal.
Paparan dini harus dilakukan dengan hati-hati, terutama jika anak Anda berisiko tinggi karena faktor seperti eksim, riwayat keluarga dengan alergi, atau saudara yang memiliki alergi. Berikut adalah beberapa rekomendasi dari ahli untuk memperkenalkan alergen.
- Mulailah dengan makanan yang kurang berpotensi menyebabkan alergi. Mulailah dengan memberikan makanan yang kurang berisiko menyebabkan alergi, seperti sereal beras atau buah dan sayur yang dihaluskan.
- Secara bertahap kenalkan alergen umum. Setelah anak Anda toleran terhadap makanan dasar, perlahan kenalkan makanan alergenik seperti telur, produk susu, dan kacang tanah.
- Hindari makanan kombinasi, karena ini dapat menyulitkan untuk mengidentifikasi penyebab reaksi.
- Pastikan makanan sesuai usia untuk menghindari bahaya tersedak. Misalnya, pilih selai kacang yang dicairkan dengan air daripada kacang tanah utuh.
- Konsistensi sangat penting. Paparan secara teratur membantu mempertahankan toleransi.
- Mulailah di rumah, idealnya di pagi hari, sehingga Anda dapat memantau reaksi anak sepanjang hari.
Gejala yang Harus Diwaspadai
Reaksi alergi dapat terjadi dalam waktu beberapa menit hingga dua jam setelah terpapar. Gejala ringan termasuk biduran, pembengkakan wajah, rasa geli di mulut, atau sakit perut. Reaksi parah, seperti anafilaksis, memerlukan perhatian medis segera dan dapat melibatkan kesulitan bernapas, sesak tenggorokan, atau pembengkakan lidah.
Orang tua sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum memperkenalkan alergen jika anak mereka memiliki eksim parah, dermatitis, atau saudara yang diketahui memiliki alergi. Dr. Bajaj menyarankan, "Mengetahui gejala dan siap menghadapi reaksi dapat membuat paparan dini lebih aman bagi orang tua dan anak."
Mengelola Alergi pada Anak
Jika anak Anda sudah menunjukkan tanda-tanda alergi, konsultasikan dengan tenaga medis untuk panduan lebih lanjut. Pengelolaan alergi sering melibatkan perubahan diet, terutama untuk alergi makanan, dan mungkin memerlukan penyesuaian di seluruh rumah tangga. Misalnya, orang tua harus memastikan alergen dihindari dan pengasuh diberi informasi tentang kondisi anak.
Meskipun paparan dini dapat mengurangi risiko alergi, orang tua harus tetap waspada. Pemeriksaan rutin dengan dokter anak atau ahli alergi disarankan.
Paparan dini menawarkan cara yang menjanjikan untuk mengurangi kemungkinan berkembangnya alergi makanan tertentu. Dengan memperkenalkan makanan yang mengandung alergen secara hati-hati dan memantau reaksi anak Anda, Anda dapat mengambil langkah proaktif untuk mendukung kesehatan mereka.
Selalu konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan Anda untuk panduan lebih lanjut, terutama jika anak Anda berisiko lebih tinggi. Tindakan dini dan kesadaran dapat membuat perbedaan besar dalam mengelola alergi pada anak dengan efektif.
0 Komentar
Kasur Bayi Bisa Bahayakan Otak Anak? Ini Fakta Mengejutkan yang Wajib Diketahui Para Orang Tua!
Mau Tekanan Darah Stabil Tanpa Ribet? Rahasia Sederhana Ini Lebih Ampuh dari Cuma Kurangi Garam!
Cuaca Ekstrem Bikin Kita Doyan Lemak? Ini Fakta Mengejutkannya!
Kaki Sering Dingin dan Berat? Waspada, Bisa Jadi Tanda Masalah Serius di Pembuluh Darah!
Leave a comment