Ciri-ciri Batuk Bronkitis dan Cara Penanganannya

07 Februari 2025 17:15
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Bronkitis akut umumnya disebabkan oleh peradangan saluran udara akibat infeksi seperti flu biasa, influenza, atau COVID-19. Sementara itu, bronkitis kronis memiliki berbagai faktor penyebab, dengan merokok atau paparan asap rokok sebagai penyebab utama.

Sahabat.com - Jika Anda mengalami batuk terus-menerus yang parah, mungkin Anda bertanya-tanya apakah itu hanya flu musiman atau masalah yang lebih serius, seperti bronkitis. Mengetahui perbedaan keduanya sangat penting, karena bronkitis bisa berupa akut atau kronis. Memahami gejalanya dapat membantu Anda mengambil langkah yang tepat untuk pemulihan.

Selama musim dingin, banyak penyakit musiman yang memiliki gejala serupa. Untuk membantu Anda mengenali bronkitis, kami telah berkonsultasi dengan para ahli yang menjelaskan ciri-ciri utama dan kapan waktu yang tepat untuk mencari perawatan medis.

Apa itu Bronkitis?

Bronkitis adalah kondisi pernapasan yang ditandai dengan peradangan pada saluran udara di paru-paru. Menurut Dr. Ashwin Sharma dari apotek online MedExpress, bronkitis bisa muncul dalam dua bentuk berbeda: akut dan kronis. 

“Bronkitis akut adalah infeksi pernapasan umum yang dapat memengaruhi anak-anak maupun orang dewasa, dan biasanya akan membaik dengan sendirinya,” ujar Erika Radford, kepala layanan kesehatan di Asthma + Lung UK. 

“Sedangkan bronkitis kronis lebih sering terjadi pada orang berusia di atas 35 tahun dan biasanya disebabkan oleh kerusakan paru-paru jangka panjang, dengan faktor risiko utama berupa merokok atau paparan polusi udara.”

Penyebab Bronkitis

Bronkitis akut umumnya disebabkan oleh peradangan saluran udara akibat infeksi seperti flu biasa, influenza, atau COVID-19. Sementara itu, bronkitis kronis memiliki berbagai faktor penyebab, dengan merokok atau paparan asap rokok sebagai penyebab utama.

Gejala Bronkitis

Batuk yang parah adalah gejala utama bronkitis. Ciri khas batuk akibat bronkitis adalah produksi dahak yang dapat berwarna jernih, putih, kuning, atau hijau. Gejala lain termasuk nyeri dada, sesak napas, sakit tenggorokan, pilek, dan demam. 

Menurut Radford, gejala bronkitis akut biasanya berlangsung sekitar tiga minggu, sementara bronkitis kronis bisa menyebabkan peradangan saluran udara jangka panjang yang dikenal sebagai penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

Kapan Harus Mencari Pertolongan Medis?

Gejala yang memerlukan perhatian medis segera termasuk kesulitan bernapas yang parah, nyeri dada hebat yang tidak kunjung hilang, atau nyeri yang menjalar ke lengan, punggung, leher, atau rahang. Jika Anda merasa sangat mengantuk atau melihat kulit atau bibir Anda berubah menjadi pucat, biru, atau abu-abu, segera hubungi layanan darurat. Komplikasi yang umum terjadi akibat bronkitis adalah pneumonia, yang terjadi ketika infeksi menyebar ke paru-paru.

Siapa yang Berisiko?

Mereka yang berisiko lebih tinggi terkena bronkitis termasuk anak-anak, orang tua, perokok, orang dengan kondisi kesehatan tertentu (seperti penyakit jantung, hati, atau ginjal), serta mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Pengobatan Bronkitis

Bronkitis akut umumnya akan sembuh dengan sendirinya tanpa memerlukan pengobatan khusus. Namun, beberapa langkah pendukung seperti minum teh hangat dengan madu, mengonsumsi permen tenggorokan, atau mengonsumsi obat-obatan bebas untuk meredakan gejala batuk dan melonggarkan dahak dapat membantu. Jika gejala berlangsung lebih dari tiga minggu, Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter karena kemungkinan adanya infeksi bakteri yang memerlukan antibiotik.

Pengelolaan bronkitis kronis lebih fokus pada pengendalian gejala dan peningkatan fungsi pernapasan. Beberapa opsi pengobatan termasuk berhenti merokok, pengobatan untuk membersihkan saluran udara, terapi oksigen, dan intervensi lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment