Sahabat.com - Masyarakat Indonesia diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi wabah virus Metapneumovirus Manusia (HMPV) yang mirip flu, yang dapat menyebar lebih cepat pada periode yang lebih dingin.
Virus ini dikenal menyebabkan infeksi saluran pernapasan bagian atas, yang dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih serius, terutama pada anak-anak, lansia, atau mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Meskipun HMPV pertama kali diidentifikasi pada tahun 2001, baru-baru ini terjadi lonjakan transmisi, khususnya pada bulan Desember 2024, yang bertepatan dengan musim dingin di negara-negara dengan empat musim.
Erlina Burhan, anggota dewan pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI), menjelaskan bahwa HMPV adalah virus yang bertahan lebih stabil dan lebih lama di udara dingin. Musim dingin memberikan kondisi yang ideal bagi virus ini untuk berkembang biak.
"Laporan masuk pada bulan Desember lalu, dan Desember adalah musim dingin. Virus ini cenderung bertahan lebih stabil di cuaca dingin, baik pada musim dingin atau musim semi awal," ujarnya pada hari Minggu.
Di negara-negara dengan iklim dingin, seperti Amerika Serikat dan negara-negara Eropa, kondisi ini mendukung kelangsungan hidup virus, terutama di daerah dengan kelembapan rendah. Di sisi lain, Indonesia, sebagai negara tropis dengan kelembapan tinggi, seharusnya tidak mengalami lonjakan kasus HMPV yang serupa, meskipun kemungkinan ada peningkatan di daerah yang lebih dingin seperti kota-kota pegunungan (Bandung, Puncak, Dieng).
Selain faktor cuaca, faktor lain yang berkontribusi pada penyebaran HMPV termasuk kepadatan penduduk dan mobilitas tinggi di kawasan perkotaan besar. Virus ini dapat menyebar dengan cepat di tempat-tempat yang padat penduduk dengan interaksi sosial yang tinggi.
"Jika ada kasus di kota-kota besar dengan kepadatan penduduk yang tinggi, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, dan lain-lain, serta mobilitas penduduk yang tinggi, transmisi kemungkinan akan terjadi," jelasnya.
Selain itu, kondisi lingkungan yang buruk, seperti ruangan ber-AC dengan ventilasi yang tidak memadai, dapat meningkatkan risiko penyebaran, terutama jika ada orang yang terinfeksi di ruang tersebut.
"Misalnya, di kantor yang menggunakan pendingin udara tanpa membuka pintu atau jendela. Jika ada satu orang yang sakit, biasanya orang lain yang ada di sekitar juga terinfeksi," tambahnya.
Untuk mencegah penyebaran HMPV, masyarakat dianjurkan untuk menjaga kebersihan pribadi dan lingkungan, menerapkan pola hidup sehat, menghindari tempat dengan sirkulasi udara yang buruk, dan menjaga jarak dengan individu yang terinfeksi.
0 Komentar
Liburan Bisa Picu Serangan Jantung? Waspada Holiday Heart Syndrome Saat Natal dan Tahun Baru
Anak Minta Smartphone Sejak Dini? Studi Ini Bongkar Usia Paling Aman dan Dampaknya bagi Kesehatan
Trik Bugar Usia 40+: Rahasia Latihan dari Pelatih Selebriti yang Bikin Tubuh Tetap Kuat & Awet Muda
Kok Bisa? Atlet Justru Punya Risiko Gangguan Irama Jantung Lebih Tinggi, Ini Penjelasannya
Sydney Sweeney Pamer Foto Berani Saat Bersiap ke Premiere ‘The Housemaid’, Netizen Terpukau
Riset Terbaru Ungkap Manfaat Kerja dari Rumah untuk Kesehatan Mental, Wanita Paling Diuntungkan
Riset Baru Ungkap Risiko Tersembunyi Tato: Bisa Ganggu Imunitas hingga Pengaruh Vaksin
Terbukti! Punya Hewan Peliharaan Bikin Lansia Lebih Panjang Umur dan Otak Tetap Tajam
Ramalan Shio Kuda 2026: Karier, Cinta, dan Kondisi Finansial
Terungkap! Jadi Penyanyi Terkenal Bisa Memangkas Usia Hingga 4,5 Tahun
Leave a comment