Fakta Mengejutkan! Anak-Anak Krisis Alat Penopang Jantung, Ini yang Harus Kita Ketahui

28 April 2025 11:20
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Banyak terapi yang dibuat untuk orang dewasa lalu sekadar dimodifikasi untuk digunakan pada pasien anak.

Sahabat.com - Sahabat, di ajang bergengsi Annual Meeting and Scientific Sessions dari International Society for Heart and Lung Transplantation (ISHLT) di Boston baru-baru ini, Dr. Angela Lorts mengungkapkan sesuatu yang membuat hati kita terenyuh. 

Ia dengan tegas menyampaikan bahwa ada kebutuhan mendesak untuk alat bantu sirkulasi mekanis (mechanical circulatory support atau MCS) khusus untuk anak-anak yang mengalami kondisi jantung mengancam jiwa.

Selama ini, sahabat, perkembangan terapi untuk penyakit jantung pada anak-anak sangat minim didanai dan kurang dipelajari. 

Banyak terapi yang dibuat untuk orang dewasa lalu sekadar dimodifikasi untuk digunakan pada pasien anak. Padahal, jantung anak-anak bisa gagal berfungsi karena gangguan genetik, penyakit otot jantung, hingga kelainan bawaan yang tidak bisa diperbaiki sepenuhnya. 

Setiap tahunnya, sekitar 500 transplantasi jantung anak-anak dilakukan dan 300 alat bantu jantung dipasang di Amerika Serikat saja.

Bagi anak-anak yang menunggu transplantasi, MCS menjadi penyelamat untuk membantu jantung mereka memompa darah penuh oksigen ke seluruh tubuh. 

Namun faktanya, sahabat, alat-alat yang tersedia masih dominan buatan untuk orang dewasa. Karena jumlah pasien anak yang lebih sedikit dan kekhawatiran soal investasi, perusahaan-perusahaan alat medis enggan mengembangkan perangkat baru yang sesuai dengan kebutuhan anak-anak.

Lebih menyedihkan lagi, sahabat, penggunaan alat dewasa untuk anak-anak ini bukan hanya menghambat inovasi, tetapi juga tidak mewajibkan pengumpulan data keselamatan dan efektivitas secara khusus. 

Akibatnya, meski ada satu alat khusus anak, teknologinya sudah usang, tingkat efek sampingnya tinggi, dan jumlahnya bahkan tak cukup untuk memenuhi kebutuhan. 

Anak-anak kita kadang harus menunggu lama bahkan tidak kebagian alat yang bisa menyelamatkan hidup mereka.

Tidak hanya itu, sahabat, karena alat ini belum bisa digunakan secara mobile, anak-anak yang dipasangi alat harus tetap dirawat di rumah sakit selama enam bulan hingga satu tahun sebelum akhirnya mendapat donor jantung. Bayangkan betapa beratnya kondisi itu, sahabat, saat anak-anak seharusnya bisa bermain, belajar, dan tumbuh di rumah mereka sendiri.

Berangkat dari kepedulian ini, Dr. Lorts dan rekan-rekannya membentuk jaringan global bernama ACTION Network, yang terdiri dari 70 pusat medis dan 1.500 tenaga kesehatan, untuk meningkatkan kesadaran dan pendanaan demi alat bantu jantung khusus anak-anak. 

Mereka juga bekerja sama dengan FDA untuk memperluas penggunaan dan mengawasi keamanan dua alat dewasa yang dipakai untuk anak, sambil tetap mendorong lahirnya alat baru yang lebih ramah untuk tubuh mungil mereka.

Beberapa perusahaan manufaktur sudah mulai menunjukkan komitmennya, sahabat, dan kabar baiknya, ada beberapa perangkat baru yang menjanjikan sedang dalam tahap pengembangan. 

Upaya ini tidak hanya melibatkan industri, tetapi juga kolaborasi erat dengan badan regulator dan peneliti untuk menggabungkan data dunia nyata dan riset klinis dalam mengembangkan teknologi ini.

Namun, perjuangan masih panjang. Menurut Dr. Lorts, masalah kekurangan terapi inovatif untuk anak-anak adalah masalah sistemik di dunia medis. Selama ini, kita terbiasa menggunakan alat dan terapi dewasa lalu 'dipaksa' agar cocok untuk anak-anak. 

Padahal, sahabat, ada anak-anak yang kehilangan nyawanya hari ini karena kita belum punya alat yang tepat. Kita pasti bisa berbuat lebih baik untuk mereka, bukan?

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment