Fakta Penting Tentang Flu Burung

20 Desember 2024 09:41
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Gejala ringan flu burung meliputi mata merah (konjungtivitis), demam, batuk, sakit tenggorokan, nyeri otot, dan kelelahan.

Sahabat.com - Wabah flu burung terbaru telah menarik perhatian luas setelah ditemukan pada unggas dan sapi perah di berbagai wilayah. California bahkan mengumumkan keadaan darurat setelah virus ini ditemukan pada 645 kawanan sapi perah. 

Meski biasanya flu burung menyebar di antara burung liar dan unggas peliharaan, lebih dari 60 orang di Amerika Serikat telah terinfeksi sepanjang tahun ini. 

Beberapa kasus terjadi tanpa adanya kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, termasuk satu kasus di Missouri.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), meskipun belum ada bukti penularan dari manusia ke manusia, orang yang terinfeksi kebanyakan memiliki kontak erat dengan hewan yang sakit. CDC terus memantau situasi dengan ketat.

Gejala ringan flu burung meliputi mata merah (konjungtivitis), demam, batuk, sakit tenggorokan, nyeri otot, dan kelelahan. Dalam kasus yang lebih parah, flu burung dapat menyebabkan infeksi pernapasan seperti bronkitis, pneumonia, hingga gagal napas.

Penting untuk mendapatkan vaksin influenza musiman guna mencegah komplikasi yang lebih serius, terutama bagi pekerja yang sering berinteraksi dengan hewan yang terinfeksi.

Kekhawatiran publik sempat meningkat setelah virus flu burung terdeteksi dalam sampel susu mentah. Namun, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) memastikan bahwa susu yang telah melalui proses pasteurisasi tetap aman. 

Pasteurisasi membunuh bakteri dan virus berbahaya, termasuk virus H5N1, sehingga tidak menimbulkan risiko bagi konsumen.

Jika merasa sakit, segera konsultasikan dengan dokter dan lakukan tes untuk memastikan diagnosis. Pengujian dilakukan melalui swab untuk mendeteksi partikel virus. Pengobatan dengan obat antivirus akan paling efektif jika dilakukan sejak dini setelah gejala muncul.

Saat ini, belum tersedia vaksin khusus untuk flu burung H5N1. Namun, penelitian sedang dilakukan untuk mengembangkan vaksin berbasis mRNA. 

Sementara itu, vaksinasi influenza musiman tetap disarankan untuk melindungi dari bentuk virus lain yang umum beredar.

CDC juga menginvestasikan 10 juta Dolar untuk mempromosikan vaksinasi flu musiman, khususnya bagi pekerja peternakan yang berisiko tinggi terpapar virus. 

Langkah pencegahan tambahan meliputi penggunaan alat pelindung diri (APD), mencuci tangan dengan sabun, dan memastikan unggas dimasak hingga matang sepenuhnya.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment