Sahabat.com - Fluoride, yang sering ditemukan dalam air minum, makanan, minuman, dan produk perawatan gigi, telah lama dikenal karena manfaatnya bagi kesehatan gigi. Namun, sejumlah penelitian terbaru mengungkapkan potensi dampak negatifnya terhadap perkembangan otak, khususnya pada anak-anak.
Laporan dari Dewan Penelitian Nasional (National Research Council/NRC) pada tahun 2006 memperingatkan bahwa kadar fluoride alami yang tinggi dalam air minum dapat merusak otak manusia, yang mendorong seruan untuk penelitian lebih lanjut. Sejak saat itu, berbagai studi, termasuk yang dilakukan di Amerika Utara, mulai mengeksplorasi efek fluoride terhadap fungsi otak, terutama selama masa kehamilan.
Pada tahun 2016, Program Toksikologi Nasional (National Toxicology Program/NTP) mengkaji berbagai penelitian pada hewan yang mengamati dampak fluoride terhadap kemampuan belajar dan memori. Hasilnya menunjukkan bukti yang cukup bahwa paparan fluoride dapat mengganggu proses belajar dan memori pada hewan.
Baru-baru ini, sebuah studi yang dilakukan oleh Institut Nasional Studi Kesehatan Lingkungan di bawah National Institutes of Health (NIH) mengkaji lebih lanjut dampak fluoride pada manusia. Studi ini meninjau literatur tentang efek fluoride terhadap perkembangan saraf dan kognitif, serta menghubungkannya dengan penurunan tingkat IQ anak-anak.
Penelitian tersebut menemukan hubungan yang signifikan antara paparan fluoride yang lebih tinggi dan penurunan skor IQ pada anak-anak. Hasil meta-analisis dari 74 studi yang dilakukan di 10 negara, termasuk Kanada, China, dan Meksiko, menunjukkan bahwa peningkatan 1 mg/L kadar fluoride dalam urin anak-anak berhubungan dengan penurunan IQ sebesar 1,63 poin.
Sebagian besar studi yang ditinjau mengukur kadar fluoride dalam urin atau air minum, dengan 22 dari 74 studi dinilai berkualitas tinggi dan 52 studi lainnya berkualitas rendah. Hasil analisis menunjukkan bahwa paparan fluoride dengan kadar di bawah 1,5 mg/L dalam urin atau air minum terkait dengan penurunan IQ, meskipun terdapat ketidakpastian mengenai dampaknya pada kadar yang lebih rendah.
Penulis studi ini menegaskan bahwa meskipun ada hubungan antara paparan fluoride dan IQ yang lebih rendah, belum ada bukti yang menunjukkan hubungan sebab-akibat yang jelas. Mereka juga mengingatkan bahwa banyak zat yang bermanfaat dalam dosis kecil, namun bisa berbahaya jika dikonsumsi dalam jumlah tinggi. Oleh karena itu, para peneliti mendesak agar penelitian lebih lanjut dilakukan untuk memahami lebih dalam risiko kesehatan yang mungkin timbul dari paparan fluoride dalam jumlah rendah.
Penelitian ini menjadi perhatian penting, mengingat penggunaan fluoride yang luas dalam air minum dan produk sehari-hari, serta dampaknya terhadap kesehatan generasi mendatang.
0 Komentar
Waktu Terbaik Berolahraga untuk Mengatur Gula Darah
6 Barang yang Harus Segera Dibuang dari Freezer Anda
Penelitian Ungkap Risiko Serangan Jantung Lebih Tinggi pada Orang dengan Lemak Tersimpan di Otot
Suhu Rumah yang Ideal Dapat Meningkatkan Kesehatan Otak Lansia
Psoriasis Dapat Picu 'Usus Bocor' dan Peradangan Tersembunyi
Masa Depan Keju Berbasis Tanaman Tengah Dikembangkan
Leave a comment