Gagal Ginjal dan Stroke: Memahami Keterkaitan dan Risikonya

17 Januari 2025 14:38
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Ketika ginjal gagal berfungsi, tidak hanya mengganggu keharmonisan internal tubuh, tetapi juga dapat menimbulkan risiko serius bagi organ lain, termasuk otak.

Sahabat.com - Ginjal adalah organ vital yang berfungsi sebagai penyaring alami tubuh dengan menghilangkan produk limbah, menjaga tekanan darah, serta menyeimbangkan kadar garam dan air dalam tubuh. Namun, ketika ginjal gagal berfungsi, tidak hanya mengganggu keharmonisan internal tubuh, tetapi juga dapat menimbulkan risiko serius bagi organ lain, termasuk otak. Penyakit Ginjal Kronis (PGK), kondisi jangka panjang yang memengaruhi fungsi ginjal, sangat terkait dengan peningkatan risiko stroke.

Untuk memahami keterkaitan antara stroke dan fungsi ginjal, Dr. Vaibhav Keskar, Konsultan Nefrologi dan Dokter Transplantasi Ginjal di Rumah Sakit Fortis, Mulund, Mumbai, menjelaskan hal tersebut.

Peran Ginjal dan Penyakit Ginjal Kronis

Dr. Keskar menjelaskan, "Ginjal menyaring produk limbah dari darah dan membantu menjaga tekanan darah serta menyeimbangkan kadar garam dan air dalam tubuh, sehingga organ lain dapat berfungsi dengan baik. Masalah dengan fungsi atau struktur ginjal yang berlangsung lebih dari tiga bulan dikenal sebagai Penyakit Ginjal Kronis (PGK)."

Menurut studi, PGK menjadi masalah yang berkembang di India, dengan sekitar satu dari enam orang berpotensi menderita kondisi ini. Statistik ini sangat mengkhawatirkan, terutama karena PGK diketahui meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah (PJK) seperti serangan jantung, gagal jantung, dan stroke. Dr. Keskar menekankan, "Faktor risiko PGK, seperti hipertensi, diabetes, dan obesitas, semakin meningkat pada populasi kita. Ini berarti kita mungkin akan melihat peningkatan kasus PGK di masa depan."

Keterkaitan PGK dan Stroke

Hubungan antara PGK dan stroke bersifat kompleks. Faktor risiko tradisional untuk stroke, termasuk tekanan darah tinggi, diabetes, merokok, dan kolesterol tinggi, umum ditemukan pada pasien dengan PGK. Selain itu, PGK itu sendiri memperburuk faktor risiko tersebut.

Dr. Keskar menjelaskan, "Endotelium (lapisan dalam pembuluh darah), yang menjaga kesehatan pembuluh darah, tidak dapat berfungsi dengan baik pada pasien PGK. Ini menyebabkan kesehatan arteri yang menyuplai darah ke otak menjadi buruk. PGK juga meningkatkan risiko pembekuan darah yang dapat menyumbat arteri. Selain itu, PGK meningkatkan risiko perdarahan, yang menambah potensi terjadinya stroke hemoragik."

Risiko ganda berupa penyumbatan dan perdarahan ini menunjukkan betapa seriusnya PGK sebagai faktor penyebab stroke.

Mengenali Gejala dan Bertindak Cepat

Stroke dapat mengancam nyawa, tetapi deteksi dini dan intervensi medis tepat waktu dapat meningkatkan hasil perawatan secara signifikan. Dr. Keskar menyarankan untuk waspada terhadap gejala-gejala seperti:

- Kelemahan pada tangan atau kaki
- Ketidakseimbangan wajah
- Perubahan pada bicara
- Masalah dengan keseimbangan, langkah, atau penglihatan kabur
- Sakit kepala parah atau muntah

"Jika Anda memperhatikan gejala-gejala ini, segera lakukan pemeriksaan," kata Dr. Keskar. Diagnosis yang cepat dapat menyelamatkan nyawa, dan tes khusus mungkin diperlukan untuk memastikan adanya stroke.

Pencegahan

Mencegah stroke pada individu dengan PGK membutuhkan pendekatan proaktif dan holistik. Modifikasi gaya hidup dan pemantauan rutin memainkan peran penting. Dr. Keskar menyarankan:

- Mengontrol tekanan darah
- Menjaga kadar gula darah
- Berhenti merokok
- Mengelola kadar kolesterol tinggi
- Mengikuti pola makan sehat dan berolahraga secara teratur
- Mempertahankan berat badan yang sehat
- Melakukan pemeriksaan rutin dengan nefrologis

"Stroke pada pasien PGK dapat dicegah dengan mengikuti langkah-langkah ini," tegas Dr. Keskar.

Hasil yang Dapat Dicegah

Meski PGK meningkatkan risiko stroke, ini bukanlah hasil yang tidak dapat dihindari. Dengan menerapkan gaya hidup sehat dan memastikan perawatan medis rutin, individu dengan PGK dapat mengurangi risiko mereka secara signifikan.

Dr. Keskar menyimpulkan, "Stroke dapat dicegah jika pasien PGK mengikuti gaya hidup sehat dan memantau kesehatan mereka secara rutin." Memahami keterkaitan antara gagal ginjal dan stroke adalah langkah pertama untuk mengurangi risiko. Dengan meningkatnya kesadaran dan komitmen terhadap langkah-langkah pencegahan, beban stroke pada pasien PGK dapat dikelola dengan baik, memastikan kesehatan dan kualitas hidup yang lebih baik.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment