Hati-Hati! Obat Diet Populer Seperti Ozempic Bisa Picu Depresi Tanpa Disadari

28 April 2025 16:43
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Studi ini bukan untuk mematahkan harapan sahabat yang ingin sehat, melainkan sebagai pengingat penting agar kita tetap kritis dan selalu mengutamakan keselamatan dalam setiap keputusan terkait kesehatan.

Sahabat.com - Sahabat, siapa sangka di balik popularitas obat penurun berat badan seperti Ozempic, ternyata tersimpan risiko yang patut diwaspadai? 

Sebuah studi baru dari para peneliti internasional mengungkapkan bahwa penggunaan obat berbasis GLP-1 receptor agonist ini bisa memicu gejala depresi dan bahkan keinginan bunuh diri, terutama pada sahabat yang memiliki fungsi dopamin rendah dalam tubuh. 

Dengan memanfaatkan teknologi farmakogenomik canggih, para ahli menemukan jalur genetik seperti DRD3, BDNF, dan CREB1 yang dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap efek samping serius tersebut.

Studi yang dipublikasikan di Current Neuropharmacology ini melibatkan para ilmuwan dari Amerika Serikat, Brasil, Iran, hingga Israel. Mereka menegaskan bahwa meskipun GLP-1 receptor agonist menawarkan manfaat besar untuk mereka yang mengalami kelebihan aktivitas dopamin, sahabat dengan aktivitas dopamin rendah justru berisiko mengalami gangguan suasana hati. 

Penemuan ini sejalan dengan meningkatnya laporan global tentang efek samping psikiatris dari penggunaan obat-obatan seperti Ozempic.

Sahabat, para ahli kesehatan dunia seperti Dr. Kenneth Blum dari Western University Health Sciences dan Dr. Mark S. Gold, pelopor psikiatri adiksi, mengimbau agar penggunaan obat ini disertai kehati-hatian ekstra. 

Mereka memperingatkan bahwa kita tidak boleh terbuai oleh manfaat jangka pendek tanpa mempertimbangkan potensi bahayanya. Bahkan, European Medicines Agency (EMA) sudah mulai meninjau keamanan GLP-1 agonists setelah muncul laporan tentang pikiran bunuh diri dan gangguan kecemasan pada pengguna.

Menariknya, sahabat, para peneliti juga menyarankan perlunya tes genetik sebelum dokter meresepkan obat ini. 

Dengan mengetahui profil fungsi dopamin seseorang, diharapkan sahabat yang berisiko tinggi bisa dihindarkan dari dampak buruk yang mungkin terjadi. 

Profesor Panayotis K. Thanos dari University at Buffalo menekankan pentingnya pendekatan medis yang lebih personal dalam kasus ini.

Meskipun GLP-1 receptor agonists seperti Ozempic dan Wegovy menjanjikan harapan dalam dunia pengobatan obesitas dan diabetes, sahabat perlu tahu bahwa setiap manfaat harus diimbangi dengan kewaspadaan. 

Studi ini bukan untuk mematahkan harapan sahabat yang ingin sehat, melainkan sebagai pengingat penting agar kita tetap kritis dan selalu mengutamakan keselamatan dalam setiap keputusan terkait kesehatan.

Semoga sahabat selalu bijak dalam memilih jalan untuk hidup sehat ya. Karena terkadang, apa yang terlihat menguntungkan bisa menyimpan risiko tersembunyi yang tidak kita duga sebelumnya. Tetap semangat dan tetap waspada, sahabat!

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment