Hipotermia pada Pendaki: Gejala, Penyebab, dan Cara Penanganannya

05 Maret 2025 14:48
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Hipotermia terjadi saat suhu tubuh turun di bawah 35 derajat Celsius akibat paparan suhu dingin dalam jangka panjang.

Sahabat.com - Hipotermia terjadi saat suhu tubuh turun di bawah 35 derajat Celsius akibat paparan suhu dingin dalam jangka panjang. 

Menurut dr. Faisal Parlindungan, Sp.PD, seorang dokter spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), gejala hipotermia bervariasi tergantung pada tingkat keparahannya.

Pada hipotermia ringan, yang terjadi saat suhu tubuh berada antara 32 hingga 35 derajat Celsius, gejalanya meliputi tubuh menggigil, kulit pucat dan dingin, berbicara melambat, serta peningkatan denyut jantung dan pernapasan. 

Pendaki juga bisa merasa bingung dan kesulitan berkonsentrasi. Sementara itu, hipotermia sedang terjadi saat suhu tubuh turun antara 28 hingga 32 derajat Celsius. 

Pada tahap ini, menggigil bisa berhenti karena tubuh sudah tidak mampu menghasilkan panas. Penderita juga bisa mengalami koordinasi yang buruk dan kesulitan berjalan, serta bisa menunjukkan perilaku aneh, seperti melepaskan pakaian meskipun merasa sangat kedinginan.

Hipotermia berat, yang terjadi ketika suhu tubuh turun di bawah 28 derajat Celsius, bisa menyebabkan penderita tidak sadar dan mengalami gangguan irama jantung. Pada kondisi ini, pernapasan dan denyut jantung menjadi sangat lambat dan sulit terdeteksi.

Jika menemui pendaki dengan hipotermia, langkah pertama adalah memindahkan korban ke tempat yang lebih hangat dan terlindung dari angin dan hujan. 

Jika ada tenda, segera masukkan korban ke dalamnya. Jika tidak, buat penghalang menggunakan tas atau benda lainnya untuk melindungi dari angin. 

Pakaian basah harus segera diganti dengan yang kering. Jika tidak ada pakaian ganti, tubuh dapat dibungkus dengan jaket atau sleeping bag. Selain itu, penggunaan selimut darurat dan kompres hangat bisa membantu meningkatkan suhu tubuh.

Pemulihan suhu tubuh bisa dipercepat dengan menempatkan botol berisi air hangat pada area tubuh yang memiliki pembuluh darah besar, seperti ketiak, leher, dan selangkangan. 

Jika korban masih sadar, berikan makanan tinggi kalori dan minuman hangat non-alkohol, seperti teh manis atau cokelat panas. Pastikan suhu tubuh kembali normal (36-37 derajat Celsius) sebelum melanjutkan perjalanan. 

Jika gejala berat muncul, seperti denyut jantung yang sangat lambat atau ketidaksadaran, segera lakukan resusitasi jantung dan paru-paru, dan cari pertolongan medis.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment