Imunoterapi Durvalumab Tawarkan Harapan Baru bagi Pasien Kanker Kandung Kemih Stadium Lanjut

23 Januari 2025 10:59
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Kanker kandung kemih, yang merupakan salah satu jenis kanker yang paling umum di dunia, sering kali tidak terdeteksi pada tahap awal. Gejala yang harus diwaspadai meliputi darah dalam urine, sering buang air kecil, serta nyeri pada punggung atau tulang pada stadium lanjut. Penderita kanker kandung kemih juga sering kali berasal dari kelompok usia lebih tua dan mereka yang memiliki riwayat merokok.

Sahabat.com - Penelitian terbaru mengungkapkan imunoterapi dapat mengurangi risiko kekambuhan dan meningkatkan harapan hidup pasien kanker kandung kemih.

Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine mengungkapkan bahwa imunoterapi menggunakan obat durvalumab dapat secara signifikan mengurangi risiko kekambuhan kanker kandung kemih pada pasien stadium lanjut. 

Durvalumab, yang dikenal dengan merek dagang Imfinzi, dapat meningkatkan peluang pasien untuk bertahan hidup dua tahun lebih lama setelah pengobatan, dibandingkan dengan terapi konvensional.

Studi yang melibatkan 1.063 pasien ini dilakukan oleh tim ahli dari Universitas Sheffield dan Institut Kanker Barts di Universitas Queen Mary London. Para peserta dibagi menjadi dua kelompok: satu kelompok menerima kemoterapi standar dan operasi, sementara kelompok lain mendapatkan tambahan imunoterapi sebelum dan setelah operasi. 

Hasilnya menunjukkan bahwa pasien yang menerima durvalumab 32% lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami kekambuhan atau perkembangan penyakit.

Penemuan ini disambut baik oleh ahli urologi, seperti Dr. James Douglas dari University Hospital Southampton, yang menyebutnya sebagai terobosan penting dalam pengobatan kanker kandung kemih. Durvalumab diharapkan menjadi bagian dari standar perawatan baru, meskipun masih perlu persetujuan dari badan pengatur obat.

Kanker kandung kemih, yang merupakan salah satu jenis kanker yang paling umum di dunia, sering kali tidak terdeteksi pada tahap awal. Gejala yang harus diwaspadai meliputi darah dalam urine, sering buang air kecil, serta nyeri pada punggung atau tulang pada stadium lanjut. Penderita kanker kandung kemih juga sering kali berasal dari kelompok usia lebih tua dan mereka yang memiliki riwayat merokok.

Penyakit ini dapat didiagnosis melalui berbagai tes, seperti pencitraan USG, CT scan, dan sistoskopi. Menurut Dr. Rachel Orritt dari Cancer Research UK, meski tidak semua perokok mengidap kanker kandung kemih, tembakau tetap menjadi faktor risiko utama.

Selain itu, meskipun pengobatan kanker kandung kemih sering kali bergantung pada tahap penyakit, para ahli berharap terapi baru seperti imunoterapi dapat menawarkan hasil yang lebih baik bagi pasien stadium lanjut.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment