Kaget! Obat Baru Ini Bisa Bikin Jantung Kaku Kembali Lentur!

22 Mei 2025 14:50
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Peneliti dari University of Arizona baru saja menemukan kandidat obat yang menjanjikan untuk jenis gagal jantung sulit diatasi, yaitu HFpEF (heart failure with preserved ejection fraction). Intinya, HFpEF terjadi saat otot jantung jadi kaku sehingga darah susah masuk.

Sahabat.com - Pernah nggak sih terpikir bahwa jantung kita bisa tiba-tiba “ngadat” padahal masih muda? 

Peneliti dari University of Arizona baru saja menemukan kandidat obat yang menjanjikan untuk jenis gagal jantung sulit diatasi, yaitu HFpEF (heart failure with preserved ejection fraction). Intinya, HFpEF terjadi saat otot jantung jadi kaku sehingga darah susah masuk.

Tim riset, dipimpin Dr. Hossein Ardehali, tadinya penasaran kenapa pasien diabetes lebih berisiko kena HFpEF. 

“Kelebihan gula terus-menerus bikin fungsi sel terganggu,” ujar Ardehali. 

Mereka menemukan bahwa enzim tertentu kabur ke bagian sel yang salah, trus bereaksi sama enzim lain untuk mengubah glukosa jadi zat sampah yang bikin otot jantung kehilangan kelenturannya.

Biar lebih greget, bayangkan pabrik mobil: rakitannya mulus saat baru, tapi kalau ada yang nyangkut di mesin, komponen yang keluar jadi rusak. Sama halnya, endotel—lapisan tipis di pembuluh darah—awalnya sehat, tapi begitu reaksi kimia nyetel “kunci pas” ke mesin, hasilnya jantung jadi kaku dan nggak bisa “narik napas” dengan baik. 

“Saat kita muda, jantung rileks dan darah masuk lancar. Seiring bertambahnya usia, jantung makin kaku. Itu bisa memicu gagal jantung—salah satu penyebab kematian dan rawat inap terbanyak di Amerika,” jelas Ardehali.

Setelah ngecek secara detail di tikus model HFpEF, tim riset sukses menemukan molekul yang bisa menetralisir zat sampah hasil glukosa tersebut. 

Hasilnya? Fungsi jantung tikus kembali pulih! Meski masih di laboratorium, harapannya molekul ini bisa jadi obat yang kelak ditransformasikan untuk manusia.

Saat ini, satu-satunya “senjata” untuk HFpEF cuma rehabilitasi jantung—olahraga, atur pola makan, dan manajemen stres. 

Baru-baru ini, obat diabetes kelas SGLT2 inhibitor (Invokana, Farxiga, Jardiance, Steglatro) juga ketahuan membantu pasien HFpEF, tapi pilihan terapi masih terbatas. Dengan kandidat obat baru ini, bayangan tentang revolusi perawatan HFpEF jadi nyata.

Langkah selanjutnya adalah menguji kandidat ini lebih luas di laboratorium, lalu beranjak ke uji klinis manusia. 

“Kami berharap obat ini bisa dipakai pasien dan mengurangi kasus HFpEF. Saya optimis kita bisa bawa ke praktik klinis,” tambah Ardehali.

Jadi, sahabat, tetap pantau perkembangan riset ini—siapa tahu sebentar lagi muncul solusi ampuh buat jantung kaku tanpa efek samping besar!

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment