Sahabat.com - Tahukah kamu bahwa kualitas tidur orang di seluruh dunia ternyata lebih buruk dari yang dibayangkan?
Sebuah studi global terbaru dari Ikea bersama Globescan yang melibatkan lebih dari 55 ribu responden di 57 negara menemukan bahwa rata-rata orang kehilangan sekitar 1 jam 20 menit waktu tidur setiap malam. Jika dihitung, itu sama dengan lebih dari 20 hari tidur yang hilang setiap tahunnya.
Padahal kebanyakan orang hanya tidur 6 jam 40 menit, sementara mereka mendambakan hampir 8 jam penuh untuk bisa benar-benar pulih.
Namun, ada dua kesalahan besar yang ternyata menjadi biang kerok tidur berkualitas buruk. Kesalahan pertama adalah terlalu bergantung pada obat tidur. Studi menemukan bahwa satu dari lima orang di dunia mengonsumsi obat tidur, bahkan 5% di antaranya melakukannya setiap hari.
Mayo Clinic mengingatkan bahwa penggunaan obat tidur dalam jangka panjang bisa menyebabkan ketergantungan dan efek samping seperti pusing, mual, kantuk berlebihan, hingga masalah memori.
Kesalahan kedua adalah terlalu akrab dengan layar gadget sebelum tidur. Sekitar 72% orang mengaku menggunakan ponsel di kamar tidur, dan angka ini melonjak hingga 86% pada kelompok usia 18–24 tahun. Cahaya biru dari ponsel, laptop, dan TV terbukti mengganggu ritme sirkadian tubuh sehingga membuat otak lebih waspada, bukan rileks.
National Sleep Foundation menegaskan, “Menggulir media sosial atau bermain game sebelum tidur justru membuat otak tetap aktif, padahal seharusnya sedang bersiap untuk beristirahat.”
Lalu, apa yang bisa dilakukan agar tidur lebih nyenyak? Para ahli menyarankan untuk membuat rutinitas tidur yang tenang dan konsisten, bahkan di akhir pekan.
Wendy Troxel, ilmuwan tidur dari Rand Corporation, menekankan, “Orang sering tidak memberi kesempatan pada otak mereka untuk benar-benar tenang sebelum tidur. Mereka terburu-buru menjalani hari dan berharap tidur datang seketika.”
Selain itu, paparan cahaya alami di siang hari sangat penting. Jamie Zeitzer, profesor di Stanford University, menjelaskan bahwa orang yang jarang terpapar cahaya matahari sering mengalami kesulitan tidur di malam hari.
Olahraga teratur juga terbukti membantu, asalkan tidak dilakukan terlalu dekat dengan waktu tidur.
Lingkungan kamar juga punya peran besar. Ruangan yang gelap, tenang, sejuk, dan nyaman bisa membuat tidur jauh lebih berkualitas.
Sophie Bostock, pendiri Sleep Scientist di Inggris, menambahkan, “Hambatan terbesar untuk tidur nyenyak adalah stres karena takut tidak bisa tidur. Semakin stres, semakin sulit tidur.”
Langkah sederhana lain yang bisa dicoba adalah menjauhkan gadget dari kamar tidur, mengganti layar ponsel dengan buku atau audiobook, serta menikmati secangkir teh chamomile sebelum beristirahat. Hindari kafein, alkohol, dan makanan berat menjelang tidur karena bisa mengacaukan kualitas tidur.
Kalau kebiasaan ini mulai diterapkan, kualitas tidur bisa meningkat drastis tanpa harus bergantung pada obat tidur atau terjebak dalam godaan layar gadget.
0 Komentar
Kisah Gracie Butler, Hampir Kehilangan Kaki Karena Kanker Tulang yang Dikira Nyeri Otot
Diet Rahasia ala Harvard yang Bisa Memperlambat Penuaan Otak
Dengarkan Lagu Sedih Setelah Putus Cinta? Ternyata Bisa Bikin Luka Hati Makin Dalam
Leave a comment