Sahabat.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia mendesak masyarakat untuk segera menghilangkan stigma negatif terhadap pasien tuberkulosis (TB) yang masih berkembang di masyarakat. Stigma ini dinilai menghambat upaya penanganan dan pengendalian penyakit TB yang efektif.
Menurut Direktur Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, Ina Agustina Isturini, dukungan terhadap pasien dan keluarganya sangat krusial dalam keberhasilan pengobatan TB.
"Stigma terhadap pasien TB bisa memengaruhi proses penyembuhan. Diperlukan dukungan penuh untuk mereka agar dapat menjalani pengobatan dengan lancar," ujar Isturini dalam keterangannya.
Isturini menambahkan, meskipun TB masih menjadi momok menakutkan, penyakit ini dapat disembuhkan dengan deteksi dini dan pengobatan yang tepat. Skrining juga berperan penting dalam mencegah penularan TB ke orang lain.
"Jika ada kasus TB, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan kontak, terutama bagi orang yang tinggal serumah atau kelompok yang berisiko tinggi terinfeksi," tambahnya.
Kemenkes juga mengimbau masyarakat yang menunjukkan gejala TB untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat. Pasien yang sudah menjalani pengobatan secara benar akan sembuh dan tidak menularkan penyakit dalam waktu satu hingga dua bulan.
Namun, jika tidak diobati dengan benar, TB berpotensi menyebar dan menjadi masalah kesehatan masyarakat yang lebih besar.
"Kolaborasi lintas sektor sangat penting, baik dari pemerintah, akademisi, swasta, masyarakat, maupun media untuk meningkatkan kesadaran dan mendukung upaya pencegahan serta pengendalian TB," jelas Isturini.
0 Komentar
Kasur Bayi Bisa Bahayakan Otak Anak? Ini Fakta Mengejutkan yang Wajib Diketahui Para Orang Tua!
Mau Tekanan Darah Stabil Tanpa Ribet? Rahasia Sederhana Ini Lebih Ampuh dari Cuma Kurangi Garam!
Cuaca Ekstrem Bikin Kita Doyan Lemak? Ini Fakta Mengejutkannya!
Kaki Sering Dingin dan Berat? Waspada, Bisa Jadi Tanda Masalah Serius di Pembuluh Darah!
Leave a comment