Kesalahan yang Mungkin Anda Lakukan dalam Mengonsumsi Sayuran Beku dan Cara Menghindarinya

05 Februari 2025 11:01
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Hal ini menimbulkan kekhawatiran terkait potensi paparan patogen berbahaya seperti Listeria dan E. coli yang dapat ditemukan pada produk-produk tersebut, karena pembekuan tidak membunuh kuman-kuman tersebut.

Sahabat.com - Berdasarkan sebuah survei terbaru, banyak orang di Amerika Serikat yang mengonsumsi sayuran beku mentah atau tidak mengikuti petunjuk persiapan dengan benar. 

Hal ini menimbulkan kekhawatiran terkait potensi paparan patogen berbahaya seperti Listeria dan E. coli yang dapat ditemukan pada produk-produk tersebut, karena pembekuan tidak membunuh kuman-kuman tersebut.

Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Food Protection menganalisis cara orang-orang di AS menyiapkan dan mengonsumsi sayuran beku. Para ahli keamanan pangan memperingatkan bahwa kebiasaan yang salah dalam mempersiapkan sayuran beku bisa membahayakan kesehatan konsumen.

Penelitian yang dilakukan terhadap lebih dari 3.000 orang antara 1 hingga 24 September 2022 ini menemukan bahwa hampir 9% responden mengaku mengonsumsi sayuran beku mentah, sering kali dengan cara mencampurnya dalam blender untuk dijadikan smoothie atau jus. 

Selain itu, lebih dari 40% peserta survei mengatakan mereka tidak mengikuti petunjuk persiapan pada kemasan sayuran beku, meskipun sepertiga dari mereka tahu bahwa sayuran beku bisa terkontaminasi kuman.

Peneliti menyimpulkan, “Temuan ini menunjukkan bahwa beberapa konsumen mungkin tidak memasak sayuran beku sebelum mengonsumsinya dan tidak membaca petunjuk pada kemasan. Kedua hal ini menyoroti pentingnya pengendalian pencegahan dalam produksi sayuran beku sebelum sampai ke tangan konsumen.”

Meskipun sayuran beku tampak tidak berbahaya, mereka berpotensi mengandung patogen yang dapat menyebabkan penyakit serius. Janet Buffer, MPH, manajer senior di Institut Keamanan Pangan dan Keamanan Gizi Universitas George Washington, menjelaskan bahwa seperti produk pertanian mentah lainnya, sayuran beku juga bisa terkontaminasi oleh patogen dari lingkungan.

Pada 2016, misalnya, sebuah wabah Listeria monocytogenes dalam sayuran beku menyebabkan sembilan orang dirawat di rumah sakit dan tiga orang meninggal. Listeria dapat menyebabkan listeriosis, yang gejalanya mulai dari diare dan muntah hingga gejala lebih parah seperti kebingungan, kejang, dan kematian. Infeksi E. coli juga dapat terjadi pada sayuran beku, seperti yang terjadi pada Desember lalu ketika wortel beku dan beberapa sayuran beku campuran ditarik karena khawatir terpapar E. coli O121:H19.

Buffer menambahkan bahwa pembekuan tidak akan membunuh patogen seperti hepatitis A dan norovirus yang sering disalahpahami oleh banyak orang. 

"Pembekuan hanya membatasi pertumbuhan bakteri, namun patogen tetap bisa bertahan dan tertelan saat konsumsi," ujarnya.

Meskipun pembekuan tidak membunuh patogen, proses pemanasan dapat membunuh kuman tersebut. Wade Syers, Spesialis Keamanan Pangan di Michigan State University Extension, menegaskan pentingnya mengikuti petunjuk persiapan pada kemasan sayuran beku. 

"Kemasan biasanya menyarankan untuk memasak sayuran hingga suhu 165°F. Mengikuti petunjuk ini akan mengurangi risiko penyakit bawaan makanan."

Ellen Shumaker, PhD, Direktur Program Safe Plates di North Carolina State University, juga mengingatkan pentingnya menyadari bahwa sayuran beku memerlukan pemrosesan tambahan sebelum dapat dikonsumsi. 

"Sayuran beku bukan makanan siap saji. Meskipun sudah dibekukan, sayuran tersebut masih perlu dimasak sebelum dikonsumsi," jelasnya.

Dengan mematuhi petunjuk persiapan dan menghindari konsumsi sayuran beku mentah, kita dapat mengurangi risiko terpapar penyakit bawaan makanan.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment