Konsumsi Minuman Manis Berlebihan Bisa Picu Infeksi Otak, Waspadai Dampaknya

17 April 2025 14:28
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Menjaga pola hidup sehat dan mengurangi konsumsi gula adalah investasi jangka panjang untuk kesehatan otak dan tubuh secara keseluruhan.

Sahabat.com - Minuman manis seperti teh manis, susu kental manis, hingga minuman kemasan dengan kadar gula tinggi masih jadi favorit banyak orang, dari anak-anak sampai orang dewasa. 

Sayangnya, kebiasaan ini bisa membawa konsekuensi serius bagi kesehatan, bukan hanya risiko obesitas atau diabetes, tapi juga infeksi berbahaya seperti radang otak (meningitis).

Menurut dr. Satrio Bhuwono Prakoso, dokter spesialis anak dari RS PMI Bogor, konsumsi gula berlebih dapat merusak gigi, yang kemudian menjadi pintu masuk kuman ke dalam tubuh. 

“Banyak pasien saya mengalami infeksi otak bermula dari gigi yang bermasalah,” ungkapnya.

Gigi berlubang akibat tingginya konsumsi gula menciptakan celah bagi bakteri untuk masuk ke pembuluh darah dan menyebar ke organ vital seperti jantung, paru-paru, hingga otak. 

Studi dari Frontiers in Cellular and Infection Microbiology menunjukkan bahwa infeksi di rongga mulut bisa menyebabkan penyakit sistemik, termasuk meningitis bakterial. 

Bakteri seperti Streptococcus mutans diketahui mampu menembus sawar otak dan menimbulkan peradangan.

Apa Itu Meningitis dan Gejalanya?

Meningitis adalah peradangan pada meninges—lapisan pelindung otak dan sumsum tulang belakang. Penyakit ini bisa disebabkan oleh virus, bakteri, atau jamur. 

Jika disebabkan oleh bakteri, meningitis dapat berkembang sangat cepat dan berakibat fatal. Gejalanya meliputi:

Demam tinggi tiba-tiba

Sakit kepala berat

Leher kaku

Mual dan muntah

Sensitivitas terhadap cahaya

Gangguan kesadaran atau kebingungan

Infeksi dari Gigi Bisa Menyebar ke Organ Vital Lain

dr. Satrio juga menjelaskan bahwa infeksi dari gigi tidak hanya berhenti di otak. Kondisi ini bisa merambat ke telinga dan menyebabkan otitis media (infeksi telinga tengah), bahkan menjalar ke jantung dan saluran napas. 

Jurnal Clinical Periodontology menegaskan, penyakit gigi yang dibiarkan bisa meningkatkan risiko endokarditis, yakni infeksi serius pada lapisan dalam jantung.

Gaya Hidup dan Edukasi Jadi Kunci Pencegahan

Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Dinkes Kabupaten Bogor, dr. Intan Widayati, menekankan pentingnya edukasi gizi dan pola konsumsi sejak dini. 

Ia menyoroti banyaknya masyarakat yang keliru menganggap susu kental manis sebagai pengganti susu. 

"Dari kecil saya terbiasa minum kental manis, sekarang saya kena diabetes," ujarnya.

American Dental Association (ADA) menyarankan agar konsumsi gula tambahan dibatasi maksimal 10 persen dari total asupan kalori harian. 

Namun, kenyataannya, banyak produk minuman manis mengandung lebih dari 20 gram gula per sajian.

Tips Mencegah Infeksi dari Masalah Gigi

Untuk menjaga kesehatan gigi dan mencegah infeksi serius, berikut beberapa langkah pencegahan menurut Kemenkes:

Batasi konsumsi makanan dan minuman tinggi gula

Sikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride

Periksa gigi secara rutin setiap 6 bulan

Ajarkan anak menjaga kebersihan mulut sejak dini

Ganti minuman manis dengan air putih atau susu rendah gula

Menjaga pola hidup sehat dan mengurangi konsumsi gula adalah investasi jangka panjang untuk kesehatan otak dan tubuh secara keseluruhan.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment