Konsumsi Protein dengan Susu atau Air?

15 April 2025 14:17
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Pilihan antara air atau susu tergantung pada kebutuhan dan preferensi individu. Jika Anda sedang menjalani diet rendah kalori, mencampur protein dengan air bisa menjadi opsi terbaik karena air tidak mengandung kalori.

Sahabat.com - Minuman protein shake semakin populer sebagai cara mudah meningkatkan asupan protein harian untuk mendukung pertumbuhan otot, menjaga kesehatan tulang, dan membantu penurunan berat badan. 

Namun, pilihan mencampur bubuk protein dengan susu atau air bisa memengaruhi kandungan gizi dan manfaatnya.

Air atau Susu? Sesuaikan dengan Tujuan dan Selera

Pilihan antara air atau susu tergantung pada kebutuhan dan preferensi individu. Jika Anda sedang menjalani diet rendah kalori, mencampur protein dengan air bisa menjadi opsi terbaik karena air tidak mengandung kalori.

Namun, bagi yang ingin menambah kalori dan nutrisi, susu menjadi pilihan yang lebih menguntungkan. Satu cangkir susu full cream mengandung sekitar 149 kalori, 11,3 gram karbohidrat, 7,81 gram lemak, dan 7,98 gram protein. Anda juga bisa memilih susu rendah lemak atau skim untuk versi yang lebih ringan.

Protein Shake dengan Air: Hemat Kalori dan Praktis

Minuman protein yang dicampur air cocok untuk yang ingin menurunkan asupan kalori atau sedang menjalani diet rendah karbohidrat. Air tidak mengandung karbohidrat, berbeda dengan susu yang mengandung sekitar 11-12 gram karbohidrat per cangkir.

Selain itu, air juga lebih praktis karena bisa dengan mudah didapatkan di gym atau tempat umum lainnya. Satu porsi protein shake berbasis air dengan 30 gram bubuk whey mengandung sekitar 100 kalori dan 25 gram protein, jauh lebih rendah dibandingkan jika dicampur susu.

Protein Shake dengan Susu: Lebih Lengkap untuk 
Pemulihan dan Pertumbuhan Otot

Susu memberikan tambahan protein dari kandungan whey dan kasein, dua jenis protein yang berperan penting dalam pembentukan massa otot. Susu juga mengandung karbohidrat yang membantu memulihkan cadangan energi otot setelah latihan intensif.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi susu setelah olahraga mampu meningkatkan pertumbuhan otot, mengurangi nyeri otot, serta memberikan hidrasi setara atau bahkan lebih baik dari minuman pemulihan komersial.

Alternatif Susu untuk Vegan dan Intoleran Laktosa

Bagi yang tidak bisa mengonsumsi susu sapi, susu nabati seperti susu kedelai, almond, atau kelapa bisa menjadi pengganti. Susu kedelai memiliki kandungan protein cukup tinggi, yaitu sekitar 9 gram per cangkir, melebihi beberapa jenis susu hewani.

Sementara itu, susu almond dan mete meski rendah protein, tetap memberikan tekstur creamy yang membuat rasa protein shake lebih nikmat.

Pilih Sesuai Kebutuhan dan Kondisi Tubuh

Baik air maupun susu memiliki kelebihan masing-masing sebagai bahan campuran protein shake. Air cocok bagi yang ingin membatasi kalori dan karbohidrat, sementara susu memberikan nutrisi tambahan untuk mendukung pertumbuhan dan pemulihan otot.

Penting juga untuk mempertimbangkan diet, selera, serta kondisi kesehatan seperti intoleransi laktosa atau alergi. Dengan pemilihan yang tepat, protein shake bisa menjadi pelengkap diet yang efektif dan menyenangkan.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment