Mengenal Sindrom Brugada, Penyakit yang Mengancam di Waktu Tidur

04 Oktober 2024 11:04
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Sindrom Brugada adalah kondisi yang serius dan berpotensi mematikan, terutama karena sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas sebelum menyebabkan serangan jantung mendadak.

Sahabat.com - Sindrom Brugada mungkin belum dikenal luas oleh masyarakat umum, namun dampaknya sangat berbahaya, terutama karena sering kali muncul tanpa gejala yang jelas dan berujung pada kematian mendadak. 

Beberapa kasus kematian mendadak di kalangan pesohor, seperti yang diduga terjadi pada Marrisa Haque, telah membuka mata masyarakat mengenai bahaya dari sindrom ini. 

Sindrom Brugada adalah kelainan genetik pada jantung yang bisa menyebabkan aritmia atau gangguan ritme jantung yang fatal, terutama saat tidur.

Apa Itu Sindrom Brugada?

Sindrom Brugada adalah kondisi medis yang pertama kali dijelaskan oleh Pedro dan Josep Brugada pada tahun 1992. Penyakit ini terkait dengan kelainan pada sistem kelistrikan jantung, yang membuat penderita rentan mengalami detak jantung tidak normal atau aritmia yang bisa memicu serangan jantung mendadak. 

Karena itu, sindrom ini juga dikenal sebagai salah satu penyebab utama kematian mendadak di kalangan orang yang sebelumnya sehat.

Penyakit ini terjadi akibat mutasi genetik yang mempengaruhi saluran ion pada otot jantung, terutama saluran natrium. Mutasi tersebut menyebabkan disfungsi saluran natrium, yang kemudian mengganggu ritme jantung dan memicu aritmia. 

Meskipun sindrom ini lebih sering terjadi pada pria dan muncul di usia paruh baya, namun wanita dan anak-anak pun bisa mengalaminya.

Gejala Sindrom Brugada

Sebagian besar penderita Sindrom Brugada tidak menunjukkan gejala yang jelas sebelum terjadinya serangan jantung mendadak. Namun, beberapa gejala yang dapat muncul di antaranya:

- Pingsan atau kehilangan kesadaran secara tiba-tiba

- Palpitasi atau detak jantung yang cepat dan tidak teratur

- Nyeri dada

- Napas pendek

Gejala-gejala ini sering kali muncul di waktu malam atau saat penderita sedang tidur. Ini membuat Sindrom Brugada menjadi sangat berbahaya karena banyak pasien yang tidak menyadari bahwa mereka sedang mengalami kondisi yang mengancam jiwa. 

Sayangnya, dalam beberapa kasus, serangan jantung mendadak ini bisa terjadi tanpa peringatan apapun.

Kasus Kematian Mendadak Akibat Sindrom Brugada

Kematian mendadak yang diduga terjadi pada Marrisa Haque telah menggemparkan publik. Meskipun belum ada konfirmasi medis resmi mengenai penyebab kematiannya, kasus ini mirip dengan kematian mendadak yang disebabkan oleh Sindrom Brugada. 

Banyak kasus kematian mendadak terjadi di tengah aktivitas normal, bahkan saat seseorang sedang beristirahat atau tidur.

Kematian mendadak akibat Sindrom Brugada sering kali tidak terduga dan menyerang mereka yang tampaknya sehat. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa Sindrom Brugada menjadi salah satu penyebab utama dari kematian mendadak yang tidak terjelaskan, khususnya di Asia Tenggara.

Bagaimana Mendeteksi Sindrom Brugada?

Deteksi dini terhadap Sindrom Brugada sangat penting untuk mencegah kematian mendadak. Tes utama yang digunakan adalah elektrokardiogram (EKG) yang dapat menunjukkan pola khas pada jantung yang menandakan adanya sindrom ini. 

Jika seseorang memiliki riwayat keluarga dengan kematian mendadak atau mengalami gejala-gejala yang mencurigakan, konsultasi dengan ahli jantung sangat dianjurkan.

Selain itu, tes genetik juga dapat membantu dalam mendeteksi adanya mutasi gen yang terkait dengan Sindrom Brugada, terutama pada mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan kondisi ini.

Pengobatan dan Pencegahan

Meskipun tidak ada obat yang dapat menyembuhkan Sindrom Brugada, ada beberapa tindakan yang dapat diambil untuk mencegah kematian mendadak. 

Salah satunya adalah pemasangan defibrilator jantung (ICD) yang dapat mendeteksi dan mengatasi aritmia berbahaya secara otomatis. 

Selain itu, penderita juga perlu menghindari situasi atau obat-obatan yang dapat memicu aritmia, seperti demam tinggi, obat-obatan tertentu, dan gangguan elektrolit.

Sindrom Brugada adalah kondisi yang serius dan berpotensi mematikan, terutama karena sering kali tidak menunjukkan gejala yang jelas sebelum menyebabkan serangan jantung mendadak. 

Kasus kematian mendadak, seperti yang dialami Marrisa Haque, menjadi pengingat betapa pentingnya meningkatkan kesadaran dan deteksi dini terhadap kondisi ini. 

Jika Anda atau keluarga memiliki riwayat jantung atau gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan tenaga medis untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment