Sahabat.com - Tidur merupakan faktor krusial bagi pertumbuhan, perkembangan, dan kesejahteraan anak secara keseluruhan. Namun, bagi beberapa anak, gangguan tidur seperti sleep apnea pediatrik bisa mengganggu proses tersebut, yang berdampak pada kesehatan serta perilaku mereka dengan cara yang tidak selalu mudah dikenali.
Dr. Sanjay Manchanda, Kepala Kedokteran Tidur di Rumah Sakit Sir Ganga Ram, New Delhi, menjelaskan bagaimana orang tua dapat mengidentifikasi gejala awal sleep apnea dan langkah-langkah yang perlu diambil untuk menangani kondisi ini.
Apa itu Apnea Tidur pada Anak?
Apnea tidur pada anak adalah gangguan tidur yang menyebabkan terhentinya pernapasan anak secara sementara selama tidur. Kejadian ini bisa berlangsung selama beberapa detik dan terjadi berulang kali sepanjang malam.
Ada dua jenis utama apnea tidur pada anak:
1. Apnea Tidur Obstruktif (OSA): Jenis apnea tidur yang paling umum ini disebabkan oleh relaksasi berlebihan pada otot-otot tenggorokan yang menyebabkan saluran pernapasan tersumbat sebagian atau sepenuhnya.
2. Apnea Tidur Sentral: Tipe yang lebih jarang ini disebabkan oleh gangguan pada hubungan antara otak dan otot-otot pernapasan.
Menurut Dr. Manchanda, apnea tidur bisa terjadi pada anak dari segala usia, bahkan pada balita. “Kondisi ini bisa muncul sejak usia satu atau dua tahun dan terus berlangsung hingga usia yang lebih tua,” ujarnya.
Tanda-Tanda Sleep Apnea yang Perlu Diwaspadai Orang Tua
Anak-anak dengan sleep apnea sering menunjukkan berbagai gejala yang umumnya terlihat dalam kegiatan sehari-hari atau saat tidur. Beberapa tanda yang perlu diperhatikan, menurut Dr. Manchanda, antara lain:
1. Bernapas Melalui Mulut: Meskipun beberapa anak bernapas melalui mulut sesekali, kebiasaan ini bisa menjadi tanda awal adanya masalah.
2. Ciri Fisik: Anak-anak dengan sleep apnea seringkali memiliki amandel atau adenoid yang membesar. Ciri fisik lainnya dapat mencakup wajah yang panjang dan kurus, dagu yang surut, atau rahang bawah yang lebih kecil.
3. Mendengkur dan Tidur Gelisah: Jika anak sering mendengkur atau terbangun beberapa kali dalam semalam, ini dapat menjadi tanda tidur yang terganggu.
4. Mengantuk di Siang Hari: Anak-anak dengan sleep apnea sering merasa sangat lelah atau kesulitan menjaga kewaspadaan di sekolah, yang bisa memengaruhi konsentrasi dan aktivitas akademik.
5. Masalah Pertumbuhan: Gangguan tidur dapat menghambat tidur nyenyak yang penting bagi produksi hormon pertumbuhan. Anak yang mengalami sleep apnea mungkin menunjukkan keterlambatan dalam pertumbuhan.
6. Infeksi Pernafasan yang Sering: Anak-anak yang sering mengalami infeksi tenggorokan atau gangguan pernapasan bisa jadi lebih rentan terhadap sleep apnea.
Mengapa Diagnosis Dini Penting?
Jika tidak diobati, sleep apnea pada anak dapat menyebabkan masalah perilaku, gangguan konsentrasi, penurunan prestasi akademik, dan keterlambatan perkembangan. Untungnya, mendiagnosis kondisi ini relatif mudah. Pemeriksaan tidur (sleep study) dilakukan untuk mengamati pola napas, durasi penghentian napas, variabilitas detak jantung, dan saturasi oksigen darah.
Untuk pengobatan, Dr. Manchanda menjelaskan bahwa kebanyakan anak akan disarankan untuk menjalani prosedur pengangkatan amandel atau adenoid yang membesar, yang sering kali menjadi penyebab utama penyumbatan saluran napas.
Meskipun sleep apnea pada anak dapat terlihat sebagai masalah serius, dengan kesadaran dan intervensi yang tepat, orang tua dapat membantu anak-anak mereka mendapatkan tidur yang lebih baik dan meningkatkan kesehatan mereka. Jika anak Anda menunjukkan gejala-gejala ini, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter atau spesialis tidur.
0 Komentar
Demam Kelinci: Penyakit Langka yang Kasusnya Melonjak di AS
Kucing Peliharaan di Los Angeles County Terjangkit Flu Burung dari Makanan Mentah dan Susu
Mengenal HMPV, Virus Pernapasan yang Sedang Meningkat di China
Chris Martin Coldplay Ungkap Latihan 'Baik' yang Menjaga Kesehatan Mentalnya Tetap Seimbang
Akupunktur Bisa Membantu Meredakan Gejala Penyakit Meniere
3 Cara Meningkatkan Umur Panjang di Tahun 2025
Leave a comment