Sahabat.com - Air kelapa makin populer dalam beberapa tahun terakhir, tidak lagi hanya ditemukan di warung kecil atau pantai, tapi sudah ada di hampir semua supermarket hingga pom bensin.
Banyak selebritas dan influencer kebugaran memuji air kelapa sebagai minuman alami pengganti cairan tubuh dan bahkan disebut sebagai minuman ajaib. Tapi, benarkah air kelapa benar-benar menyehatkan atau hanya sekadar tren?
Air kelapa berasal dari dalam buah kelapa muda yang hijau. Cairan bening dan sedikit manis ini rendah kalori, bebas lemak, serta kaya akan elektrolit seperti kalium, natrium, dan magnesium. Berbeda dengan santan kelapa yang kental dan tinggi kalori, air kelapa justru ringan, menyegarkan, dan dikenal punya manfaat besar untuk hidrasi tubuh.
Menurut ahli gizi terdaftar Lauren Manaker, RDN, air kelapa memang punya profil gizi unik yang membuatnya lebih dari sekadar air biasa.
“Air kelapa adalah sumber mineral penting yang membantu tubuh menjaga keseimbangan cairan,” ujarnya.
Salah satu keunggulan utama air kelapa adalah kemampuannya membantu hidrasi. Kandungan elektrolitnya membantu mengganti cairan tubuh yang hilang saat berkeringat, terutama setelah olahraga atau cuaca panas. Meskipun penelitian masih beragam soal efektivitasnya dibanding air putih, air kelapa tetap menjadi pilihan alami yang lebih sehat dibanding banyak minuman olahraga komersial yang penuh gula tambahan.
Kandungan kalium dalam air kelapa juga bisa mendukung kesehatan jantung. Satu gelas air kelapa mengandung lebih banyak kalium dibanding satu buah pisang ukuran sedang. Mineral ini berperan penting dalam menyeimbangkan natrium di tubuh, membantu menurunkan tekanan darah, dan menjaga fungsi jantung tetap optimal.
Selain itu, air kelapa memiliki antioksidan yang membantu melawan stres oksidatif penyebab penuaan dan berbagai penyakit kronis.
Beberapa penelitian juga menemukan potensi air kelapa dalam membantu peradangan usus pada penderita kolitis ulseratif. Dalam studi yang dilakukan pada pasien dengan gejala ringan hingga sedang, konsumsi air kelapa setiap hari dikaitkan dengan perbaikan gejala dan peningkatan bakteri baik di usus.
Meski begitu, tidak semua orang cocok minum air kelapa dalam jumlah banyak. Kandungan gulanya tetap bisa memengaruhi kadar gula darah, sehingga penderita diabetes perlu berhati-hati. Kadar kalium yang tinggi juga bisa berisiko bagi orang dengan penyakit ginjal atau yang sedang mengonsumsi obat tertentu. Bagi atlet yang membutuhkan natrium lebih tinggi, minuman olahraga khusus mungkin tetap lebih sesuai dibanding air kelapa.
Kesimpulannya, air kelapa memang menyehatkan, terutama jika dikonsumsi tanpa tambahan gula atau perasa lain. Namun, jangan menganggapnya sebagai solusi ajaib. Nikmati air kelapa sebagai bagian dari pola makan seimbang, bukan pengganti semua jenis cairan tubuh.
0 Komentar
Angka Kematian Akibat Alkohol Meledak dalam 25 Tahun, Lonjakan Tertinggi Terjadi di Masa Pandemi
Kisah Gracie Butler, Hampir Kehilangan Kaki Karena Kanker Tulang yang Dikira Nyeri Otot
Jalan Kaki Setelah Makan Ternyata Bisa Turunkan Berat Badan, Begini Penjelasan Dokter
Waspada! Infeksi Kandung Kemih Bisa Jadi Tanda Awal Kanker
Leave a comment