Model AI Baru Deteksi Risiko Penyakit Jantung pada Wanita Menggunakan EKG

26 Februari 2025 11:59
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Para ahli mengingatkan bahwa meskipun AI dapat membantu mengidentifikasi risiko dengan lebih akurat, perawatan yang tepat tetap diperlukan untuk mengatasi kesenjangan gender dalam diagnosis dan pengobatan penyakit jantung pada wanita.

Sahabat.com - Peneliti dari Imperial College London telah mengembangkan sebuah model kecerdasan buatan (AI) yang dapat mendeteksi wanita dengan risiko lebih tinggi terhadap penyakit jantung berdasarkan hasil elektrokardiogram (EKG). 

Algoritma yang dirancang khusus untuk pasien wanita ini bertujuan untuk memungkinkan dokter mengidentifikasi wanita berisiko lebih awal, sehingga perawatan dan pengobatan yang lebih baik dapat diberikan.

Dalam studi yang diterbitkan di Lancet Digital Health pada 25 Februari 2025, para peneliti menggunakan AI untuk menganalisis lebih dari satu juta rekaman EKG dari 180.000 pasien, termasuk 98.000 wanita. 

Mereka mengembangkan sebuah skor untuk mengukur seberapa mirip pola EKG seseorang dengan pola "tipikal" untuk pria dan wanita. 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa wanita yang pola EKG-nya lebih mirip dengan pola pria, misalnya memiliki ukuran sinyal listrik yang lebih besar, cenderung memiliki ruang jantung yang lebih besar dan massa otot yang lebih banyak.

Lebih penting lagi, wanita dengan pola EKG yang lebih mirip dengan pola pria ditemukan memiliki risiko yang jauh lebih tinggi untuk menderita penyakit jantung, gagal jantung, dan serangan jantung dibandingkan dengan wanita yang EKG-nya lebih mirip dengan pola wanita pada umumnya.

Meskipun bukti sebelumnya menunjukkan bahwa pria lebih berisiko terhadap penyakit jantung, penelitian ini menyoroti bahwa risiko pada wanita ternyata tidak kalah tinggi. 

Bahkan, wanita dua kali lebih mungkin meninggal akibat penyakit jantung koroner, penyebab utama serangan jantung, dibandingkan dengan kanker payudara di Inggris.

Dr. Arunashis Sau, peneliti utama dan dosen klinis di Imperial College London, mengungkapkan bahwa penelitian ini menekankan bahwa penyakit kardiovaskular pada wanita lebih kompleks dari yang diperkirakan sebelumnya. 

"AI yang meningkatkan analisis EKG memberi kami pemahaman yang lebih mendalam tentang kesehatan jantung wanita," katanya.

Penelitian ini juga berfokus pada penggunaan model AI yang disebut AIRE, yang dapat memprediksi risiko penyakit jantung berdasarkan EKG. Uji coba AIRE di NHS direncanakan pada akhir 2025, yang bertujuan untuk mengevaluasi manfaat model ini pada pasien nyata.

Para ahli mengingatkan bahwa meskipun AI dapat membantu mengidentifikasi risiko dengan lebih akurat, perawatan yang tepat tetap diperlukan untuk mengatasi kesenjangan gender dalam diagnosis dan pengobatan penyakit jantung pada wanita.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment