Nyeri Leher dan Punggung Atas Akibat Stres: Penyebab dan Cara Mengatasinya

06 Februari 2025 12:25
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Nyeri yang memburuk, mengganggu aktivitas sehari-hari, atau disertai gejala lain seperti pembengkakan atau mati rasa, bisa menjadi tanda kondisi serius.

Sahabat.com - Stres telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari yang tak terhindarkan. Hampir semua orang mengalaminya, terutama mereka yang bekerja di rumah atau dalam lingkungan hybrid. 

Meskipun kita sering mendengar bahwa stres dapat menyebabkan nyeri leher dan punggung, masih banyak yang belum memahami dengan jelas mengapa hal ini terjadi. Dr. Dheeraj Batheja, Konsultan Ortospinal dan Ortopedi di Artemis Hospitals, Gurgaon, menjelaskan perihal gangguan kesehatan ini.

Penyebab Nyeri Leher dan Punggung Akibat Stres

Menurut Dr. Batheja, saat seseorang mengalami stres, tubuh akan memasuki mode "lawan atau lari", di mana tubuh melepaskan hormon seperti kortisol dan adrenalin. Hormon-hormon ini menyebabkan otot-otot kita menegang untuk mempersiapkan tubuh menghadapi ancaman. Namun, pada stres kronis, otot-otot ini tetap berkontraksi, yang akhirnya menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan, termasuk pada leher dan punggung.

Stres juga dapat memperburuk postur tubuh yang buruk. Banyak orang, terutama yang bekerja lama di depan layar atau duduk dalam posisi membungkuk, mengalami ketegangan pada otot leher dan punggung atas. Hal ini semakin diperburuk dengan gangguan tidur akibat stres, yang mencegah otot-otot tubuh pulih.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal BMC Musculoskeletal Disorders menunjukkan bahwa nyeri leher merupakan masalah kesehatan yang umum, mempengaruhi 27 dari setiap 1.000 orang di seluruh dunia pada tahun 2019. Faktor-faktor seperti stres jangka panjang, kecemasan, depresi, dan kurangnya dukungan sosial dapat meningkatkan risiko terjadinya nyeri leher.

Postur Tubuh yang Buruk Akibat Stres

Bagi mereka yang bekerja lama di depan komputer atau sering membungkuk, postur tubuh yang buruk dapat memperburuk nyeri leher dan punggung atas. Dr. Batheja menjelaskan bahwa kebiasaan membungkuk atau menegangkan bahu akibat stres membuat otot-otot leher dan punggung menjadi kaku dan nyeri. Postur tubuh yang buruk juga membatasi aliran darah ke otot, yang memperlambat pemulihan dan meningkatkan rasa sakit.

Teknik Mengelola Stres untuk Mengurangi Nyeri

Untuk mengurangi nyeri akibat stres, penting untuk menerapkan teknik manajemen stres yang efektif. Berikut beberapa cara yang disarankan:

1. Latihan Pernapasan
   
Pernapasan diafragma dapat membantu menurunkan kadar kortisol dan merilekskan tubuh.

2. Aktivitas Fisik
  
Olahraga ringan seperti berjalan kaki atau yoga dapat meningkatkan aliran darah, mengurangi peradangan, dan meredakan nyeri kronis.

3. Meditasi  
   
Meditasi teratur dapat mengurangi sensitivitas terhadap rasa sakit dan membantu menenangkan pikiran.

4. Istirahat yang Cukup  
   
Tidur yang cukup penting untuk pemulihan otot dan mengurangi peradangan akibat stres.

Dr. Batheja menekankan pentingnya praktik konsisten untuk mengurangi rasa sakit dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?

Jika nyeri leher dan punggung terus berlangsung meskipun sudah mencoba berbagai metode perawatan diri, segera berkonsultasilah dengan dokter. Nyeri yang memburuk, mengganggu aktivitas sehari-hari, atau disertai gejala lain seperti pembengkakan atau mati rasa, bisa menjadi tanda kondisi serius. Pemeriksaan medis diperlukan untuk memastikan kondisi Anda dan mendapatkan perawatan yang tepat untuk penyembuhan jangka panjang.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment