Obat Ajaib Ini Bisa Cegah Diabetes Selama Bertahun-tahun, Pasien Pertama di Inggris Sudah Coba!

09 Juli 2025 12:08
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Di Royal Devon NHS, seorang wanita bernama Hannah Robinson jadi pasien dewasa pertama di Inggris yang mendapatkan terapi ini. Menariknya, dia ketahuan mengidap diabetes tipe 1 secara tidak sengaja saat pemeriksaan kehamilan rutin.

Sahabat.com - Selama lebih dari seratus tahun, orang-orang yang didiagnosis dengan diabetes tipe 1 cuma punya satu pilihan: hidup berdampingan dengan insulin setiap hari. Tapi sekarang, dunia medis lagi-lagi bikin kejutan besar. Bukan sekadar mengelola gejalanya, tapi berusaha mencegah diabetes ini sebelum gejalanya muncul!

Di Inggris, pasien pertama baru saja menerima terapi baru yang super revolusioner: teplizumab. Obat ini beda dari yang lain karena cuma efektif kalau diberikan sebelum tanda-tanda diabetes muncul. 

Di Royal Devon NHS, seorang wanita bernama Hannah Robinson jadi pasien dewasa pertama di Inggris yang mendapatkan terapi ini. Menariknya, dia ketahuan mengidap diabetes tipe 1 secara tidak sengaja saat pemeriksaan kehamilan rutin.

Sekadar info, sekitar 10% penderita diabetes punya tipe 1—yang berarti pankreas mereka benar-benar berhenti memproduksi insulin. Sisanya, sekitar 90%, punya diabetes tipe 2 yang biasanya berhubungan dengan gaya hidup dan tubuh masih memproduksi insulin meski tidak bekerja maksimal.

Banyak orang pikir diabetes tipe 1 itu penyakit anak-anak, tapi ternyata lebih dari setengah kasus barunya justru terjadi pada orang dewasa. Dan selama ini, satu-satunya cara untuk bertahan hidup adalah dengan menyuntikkan insulin setiap hari. Tapi itu pun datang dengan risiko—kalau kadar gula darah turun terlalu rendah, bisa menyebabkan hipoglikemia parah yang bahkan bisa memicu kejang atau kematian.

Hannah Robinson cerita, “Hidupku selama hamil benar-benar muter di sekitar kadar gula darah. Semua harus seimbang.” 

Nah, di sinilah teplizumab tampil beda. Bukan menggantikan insulin, tapi menyerang penyebab utamanya: sistem imun yang salah sasaran.

Normalnya, sistem imun kita pintar banget membedakan mana musuh mana teman. Tapi pada kondisi autoimun kayak diabetes tipe 1, sistem imun malah menyerang pankreas dan merusak sel-sel penghasil insulin. Teplizumab bertugas 'menenangkan' sel-sel nakal itu. 

Dan kabar baiknya, hasil studi menunjukkan kalau obat ini bisa menunda timbulnya gejala dan kebutuhan insulin selama dua sampai tiga tahun—dengan efek samping yang relatif ringan.

Buat Hannah, tambahan beberapa tahun tanpa harus bergantung pada insulin adalah hal yang sangat berarti. Obat ini memang sudah disetujui di AS dan sedang ditinjau untuk pemakaian rutin di NHS, meskipun sudah ada beberapa anak dan remaja di Inggris yang mendapatkannya lewat program akses khusus.

Tapi ada satu tantangan: teplizumab hanya efektif kalau diberikan sebelum gejala muncul. Jadi kalau seseorang sudah merasa haus terus, sering pipis, atau tiba-tiba kurus—biasanya pankreas mereka sudah kehilangan lebih dari 75% kapasitas produksi insulinnya. Artinya, pengobatan harus dilakukan sedini mungkin, saat kadar gula darah masih normal.

Lalu bagaimana caranya tahu lebih awal? Ternyata cukup lewat tes darah sederhana yang bisa mendeteksi antibodi khusus—tanda bahwa sistem imun sudah mulai menyerang pankreas. Cuma butuh beberapa tetes darah dari tusukan kecil di jari untuk tahu apakah seseorang sedang menuju diabetes tipe 1 atau nggak.

Mendeteksi sejak dini bukan cuma bisa menunda penyakitnya, tapi juga bisa mencegah kejadian darurat kayak ketoasidosis diabetik yang bisa mengancam nyawa. Dengan sekitar satu dari 200 orang mengidap diabetes tipe 1, muncul pertanyaan: siapa yang perlu dites?

Meski diabetes tipe 1 punya faktor genetik, kebanyakan pengidapnya—sembilan dari sepuluh orang—nggak punya riwayat keluarga sama sekali. 

Penelitian dari University of Exeter menunjukkan bahwa dengan menggabungkan berbagai faktor genetik ke dalam satu skor risiko, kita bisa memprediksi siapa saja yang mungkin akan mengembangkan penyakit ini, bahkan sejak mereka bayi.

Ini bisa jadi langkah awal menuju skrining genetik massal. Meskipun masih di tahap awal, perubahan besar sedang terjadi dalam pendekatan kita terhadap diabetes tipe 1. Selama ini kita cuma bisa merespons—sekarang kita mulai mencegah. Mungkin, masa depan tanpa insulin bukan lagi impian.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment