Obat Baru Turunkan Kolesterol Siluman hingga 95%

15 April 2025 15:18
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Menurut para ahli, Lp(a) dapat menyumbat pembuluh darah, memicu pembekuan darah, dan meningkatkan peradangan—tiga kombinasi mematikan bagi kesehatan jantung.

Sahabat.com - Sebuah terobosan pengobatan untuk jenis kolesterol tersembunyi yang selama ini sulit dideteksi dan diobati, menunjukkan hasil menjanjikan dalam uji coba awal.

Sebuah obat eksperimental bernama lepodisiran berhasil menurunkan kadar lipoprotein(a)—dikenal juga sebagai kolesterol "siluman"—hingga 95% dalam uji klinis tahap awal. Kolesterol jenis ini diperkirakan memengaruhi satu dari lima orang di seluruh dunia dan selama ini tak bisa dikendalikan lewat pola makan atau olahraga.

Lipoprotein(a) atau Lp(a) berbeda dari kolesterol biasa karena terbentuk dari faktor genetik dan tidak bereaksi terhadap gaya hidup sehat. 

Lebih mengkhawatirkan lagi, kadar tinggi Lp(a) tidak dapat terdeteksi lewat tes kolesterol rutin dan jarang diperiksa karena belum ada pengobatannya.

Namun, studi terbaru yang dipublikasikan di New England Journal of Medicine memberi harapan baru. 

Dalam uji klinis fase 2 yang juga dipresentasikan dalam konferensi American College of Cardiology 2025, pasien yang menerima dosis tertinggi lepodisiran mengalami penurunan kadar Lp(a) hingga 94% dalam enam bulan dan hampir 90% dalam setahun.

Beberapa peserta yang mendapat dua kali suntikan 400 miligram bahkan mencatat penurunan hingga 95% dalam waktu satu tahun. Tidak ditemukan efek samping serius dalam studi ini, selain iritasi ringan di tempat suntikan.
Apa Itu Kolesterol "Siluman"?
Lp(a) terdiri dari partikel kolesterol jahat LDL dan protein tambahan yang membuatnya lebih berbahaya. 

Menurut para ahli, Lp(a) dapat menyumbat pembuluh darah, memicu pembekuan darah, dan meningkatkan peradangan—tiga kombinasi mematikan bagi kesehatan jantung.

Dr. Corey Bradley dari NewYork-Presbyterian/Columbia University mengatakan, “Selama ini, karena tidak ada obatnya, kami bahkan tidak rutin mengukurnya.” 

Kini, lepodisiran dari produsen obat Eli Lilly memberi harapan baru dalam dunia kardiologi pencegahan.

Lepodisiran belum tersedia untuk publik dan masih dalam tahap uji klinis lebih lanjut. Para peneliti kini fokus menguji apakah penurunan Lp(a) secara signifikan benar-benar bisa menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke dalam jangka panjang. Hasil dari studi fase 3 ini diperkirakan memerlukan waktu beberapa tahun.

Meski begitu, sejumlah perusahaan farmasi lainnya juga sedang mengembangkan obat serupa yang menargetkan Lp(a), dan sebagian telah memasuki tahap uji klinis yang lebih maju.

Meskipun lepodisiran belum tersedia, masyarakat dapat mengambil langkah awal dengan melakukan tes kadar Lp(a). Tes ini cukup sederhana dan bisa dilakukan melalui pemeriksaan darah biasa, bahkan mungkin ditanggung oleh asuransi. 

Asosiasi Lipid Nasional Amerika Serikat menyarankan semua orang dewasa untuk menjalani tes Lp(a) setidaknya sekali seumur hidup.

Bila hasilnya menunjukkan kadar Lp(a) tinggi, dokter bisa mengambil tindakan pencegahan lain dengan mengontrol tekanan darah, kolesterol LDL, berat badan, serta manajemen diabetes dan gaya hidup aktif.

“Dengan mengelola faktor risiko lainnya, kita bisa menjaga pasien tetap aman sambil menunggu pengobatan yang lebih canggih tersedia,” ujar Dr. Steven Nissen dari Cleveland Clinic, pemimpin studi lepodisiran.

abat.com - 

 

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment