Orang Tua Wajib Tahu! Kasur Anak Bisa Jadi Sumber Racun Berbahaya

17 April 2025 17:00
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Studi ini menegaskan bahwa perlindungan terhadap anak perlu difokuskan pada regulasi bahan kimia yang digunakan dalam produk sehari-hari — terutama yang berhubungan dengan tidur.

Sahabat.com - Anak-anak bisa tidur hingga 18 jam sehari, dan tanpa disadari, mereka mungkin menghirup berbagai zat kimia berbahaya dari kasur dan perlengkapan tidur mereka. 

Peneliti di Kanada menyoroti perlunya regulasi yang lebih ketat terhadap bahan kimia yang digunakan dalam produk rumah tangga, khususnya kasur anak-anak.

Studi Menemukan Kandungan Zat Kimia di Kasur Anak

Dalam riset yang dipublikasikan di Environmental Science & Technology Letters, para ilmuwan menganalisis kadar bahan kimia di udara kamar tidur, kasur, dan lingkungan tidur anak-anak (disebut SME - sleeping microenvironments) di Kanada. 

Hasilnya menunjukkan bahwa kasur menjadi salah satu sumber utama paparan senyawa organik semi-volatil (SVOCs), yang bisa membahayakan kesehatan anak.

Mengapa Anak Rentan?

Anak-anak, terutama balita, memiliki kebiasaan seperti memasukkan benda ke mulut, permukaan kulit yang luas dibandingkan berat badan, serta laju pernapasan yang tinggi — semua ini membuat mereka lebih rentan terhadap zat kimia di lingkungan sekitarnya. 

Beberapa senyawa seperti organofosfat dan ftalat diketahui bisa mengganggu hormon dan memicu asma pada anak-anak.

Sumber Paparan Beragam

Meskipun regulasi di Kanada tidak mewajibkan bahan tambahan berbahaya dalam kasur, banyak produk masih mengandung bahan seperti TCPP (zat tahan api) dan ftalat. 

Bahan-bahan ini dapat berpindah ke udara, debu, dan bahkan ke kulit anak karena tidak terikat secara kimia. Studi ini juga mencatat bahwa beberapa produk baru melebihi batas aman yang ditetapkan.

Selain itu, bahan pelindung kasur tahan air dan bantal juga terbukti mengandung TBOEP, senyawa yang berkaitan dengan risiko asma, dan banyak ditemukan di area tempat tidur anak.

Proses dan Temuan Penelitian

Penelitian dilakukan pada 25 anak usia 6 bulan hingga 4 tahun dari keluarga menengah ke atas di Ottawa dan Toronto. Alat pengambil sampel diletakkan di atas kasur, di bawah seprai, dan di udara kamar untuk mengukur kandungan SVOCs.

Beberapa senyawa berbahaya yang ditemukan antara lain:

TCPP, DEP, dan benzofenon di udara kamar.

TBOEP, DEP, dan salisilat di SME.

DnBP dan BP-3 pada kasur.

Studi ini juga mencatat bahwa SVOC cenderung tersebar merata di dalam ruangan seiring waktu, membuatnya sulit untuk mengetahui dari mana tepatnya sumber zat tersebut berasal.

Rekomendasi: Apa yang Bisa Dilakukan Orang Tua?

Para peneliti menyarankan beberapa langkah untuk mengurangi paparan bahan kimia:

Pilih kasur dengan label "bebas bahan tahan api".

Hindari produk berlapis vinil.

Cuci sprei, baju tidur, dan perlengkapan tidur anak secara rutin.

Minimalkan penggunaan pelindung kasur yang bisa mengandung PFAS (bahan kimia yang sangat sulit terurai).

Para ahli juga mendesak pembuat kebijakan untuk mempercepat pembaruan regulasi dan memastikan produk yang digunakan anak-anak benar-benar aman.

Anak-anak menghabiskan waktu cukup lama dalam lingkungan tidur, menjadikan tempat ini sangat penting untuk diperhatikan dari segi keamanan kimia. 

Studi ini menegaskan bahwa perlindungan terhadap anak perlu difokuskan pada regulasi bahan kimia yang digunakan dalam produk sehari-hari — terutama yang berhubungan dengan tidur.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment