Panas Ekstrem Ancam Kesehatan Mental di Australia

15 April 2025 17:29
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Penelitian ini mengungkap bahwa suhu tinggi menyumbang hilangnya 8.458 tahun kehidupan sehat yang disesuaikan dengan disabilitas (disability-adjusted life years/DALYs) setiap tahun — atau setara dengan 1,8% dari total beban MBD di Australia.

Sahabat.com - Peningkatan suhu ekstrem akibat perubahan iklim diperkirakan akan meningkatkan beban gangguan mental dan perilaku (mental and behavioral disorders/MBD) di Australia hingga hampir 50% pada tahun 2050, menurut penelitian terbaru dari University of Adelaide yang diterbitkan dalam jurnal Nature Climate Change.

Penelitian ini mengungkap bahwa suhu tinggi menyumbang hilangnya 8.458 tahun kehidupan sehat yang disesuaikan dengan disabilitas (disability-adjusted life years/DALYs) setiap tahun — atau setara dengan 1,8% dari total beban MBD di Australia. Anak muda berusia 15 hingga 44 tahun menjadi kelompok paling rentan terdampak.

“Dampak buruk perubahan iklim terhadap kesehatan mental semakin diakui secara global, dan situasinya akan makin parah jika tidak ada tindakan nyata,” kata Profesor Peng Bi dari School of Public Health, University of Adelaide, selaku peneliti utama.

MBD mencakup berbagai gangguan mulai dari kecemasan, depresi, gangguan bipolar, skizofrenia, hingga penyalahgunaan alkohol dan narkoba. Menurut Profesor Bi, peningkatan suhu membuat semua jenis gangguan ini, dari yang ringan hingga berat, menjadi semakin sulit diatasi oleh jutaan orang.

Data dari Australian Burden of Disease Database menunjukkan wilayah-wilayah yang lebih dekat dengan garis khatulistiwa, seperti Northern Territory, memiliki risiko relatif tertinggi serta suhu ambang rata-rata yang lebih tinggi. 

Sementara itu, Australia Selatan dan Victoria mencatat proporsi beban tertinggi yang dikaitkan dengan suhu panas — masing-masing 2,9% (62,6 DALYs per 100.000 penduduk) dan 2,2% (51,1 DALYs per 100.000 penduduk).

“Temuan ini memperjelas peran penting pembuat kebijakan dalam merancang intervensi kesehatan masyarakat yang terfokus untuk meminimalkan dampak perubahan iklim terhadap kesehatan mental,” ujar Profesor Bi.

Diperkirakan sekitar 8,6 juta warga Australia berusia 16 hingga 85 tahun akan mengalami gangguan mental dan perilaku selama hidup mereka. Faktor-faktor seperti pendapatan, akses layanan kesehatan, serta kondisi lokal turut menentukan seberapa besar dampak panas terhadap kesehatan mental di suatu wilayah.

“Perubahan iklim akan memperburuk masalah kesehatan mental melebihi apa yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi semata,” kata penulis utama studi, Dr. Jingwen Liu. 

“Anak muda, yang kerap mengalami gangguan mental di usia dini, akan menghadapi risiko yang lebih besar di masa depan.”

Peneliti menyerukan tindakan segera, termasuk penyusunan rencana aksi kesehatan terkait panas, penguatan sistem layanan kesehatan mental, pengembangan program berbasis komunitas, serta penyediaan ruang hijau sebagai bentuk dukungan bagi kelompok rentan.

“Para pembuat kebijakan harus mengambil langkah nyata dengan strategi yang berpusat pada manusia untuk melindungi kesehatan mental saat suhu terus naik,” tambah Profesor Bi. 

“Ini bukan hanya soal kesehatan, tapi juga membangun komunitas yang lebih kuat dan tahan terhadap tantangan masa depan.”

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment