Sahabat.com - Mikroplastik, partikel plastik kecil, kini ditemukan hampir di setiap organ tubuh manusia.
Plastik yang terurai mencemari makanan, air, dan udara, hingga akhirnya masuk ke tubuh dan berpotensi membahayakan kesehatan.
Walaupun sulit untuk sepenuhnya menghindari mikroplastik, para ahli mengungkapkan beberapa cara untuk mengurangi paparan ini.
Penelitian menunjukkan mikroplastik telah ditemukan di banyak bagian tubuh manusia, termasuk dalam darah, arteri, dan plasenta.
Baru-baru ini, para ilmuwan memperkirakan jumlah mikroplastik di otak manusia meningkat 50% dalam delapan tahun terakhir.
Walaupun dampaknya terhadap kesehatan masih dalam penelitian, beberapa studi mengaitkan paparan mikroplastik dengan gangguan sistem endokrin dan penyakit jantung, bahkan pada orang dengan demensia.
Mikroplastik berasal dari sampah plastik yang terurai menjadi partikel kecil dan tersebar lewat angin dan air.
Plastik ini bisa masuk tubuh melalui makanan, air minum, dan udara yang terkontaminasi. Para ahli menyarankan untuk menghindari penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengganti sikat gigi plastik dengan bambu atau menggunakan botol air yang dapat diisi ulang.
Beberapa cara untuk mengurangi paparan mikroplastik antara lain dengan menggunakan peralatan masak yang tidak terbuat dari plastik, memilih wadah makanan dari kaca atau logam, dan menghindari pakaian berbahan plastik seperti poliester atau nilon. Selain itu, penting untuk mendaur ulang plastik dengan benar agar tidak mencemari lingkungan.
Penting juga bagi masyarakat untuk berperan dalam mendorong kebijakan yang mengurangi penggunaan plastik dan mendukung program daur ulang.
0 Komentar
Sereal Anti-Inflamasi Ini Disebut Paling Sehat, Ahli Gizi Sarankan Rutin Dimakan Pagi Hari
Anak Minta Smartphone Sejak Dini? Studi Ini Bongkar Usia Paling Aman dan Dampaknya bagi Kesehatan
Transformasi Kelly Osbourne Bikin Heboh: Turun 85 Kg!
Leave a comment