Penelitian: Merokok Dapat Mempercepat Menopause pada Perempuan Sebelum Usia 45 Tahun

07 Januari 2025 12:37
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Wanita yang merokok lebih dari 30 bungkus rokok per tahun memiliki risiko 50 persen lebih tinggi untuk mengalami menopause dini dibandingkan dengan wanita yang tidak merokok.

Sahabat.com - Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa kebiasaan merokok dapat menyebabkan perempuan memasuki menopause lebih awal. Sebuah studi yang menganalisis data kesehatan hampir 140.000 wanita di Inggris menemukan bahwa wanita yang sering merokok memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami menopause sebelum usia 45 tahun.

Wanita yang merokok lebih dari 30 bungkus rokok per tahun memiliki risiko 50 persen lebih tinggi untuk mengalami menopause dini dibandingkan dengan wanita yang tidak merokok.

Pentingnya penelitian ini adalah bahwa para ilmuwan di Universitas Central South, Cina, menyimpulkan bahwa berhenti merokok dapat mengurangi kemungkinan menopause dini hingga sepertiga. Penurunan kadar estrogen yang disebabkan oleh merokok dipercaya dapat memicu menopause lebih cepat. Beberapa ahli juga memperingatkan bahwa merokok rokok elektrik atau vape bisa memiliki efek serupa.

Menopause terjadi ketika menstruasi berhenti karena penurunan kadar hormon, dengan gejala umum seperti rasa panas, kesulitan tidur, dan kekeringan pada vagina. Bagi kebanyakan wanita di Inggris, menopause terjadi antara usia 45 hingga 55 tahun, meskipun sekitar lima persen akan mengalaminya antara usia 40 hingga 45 tahun.

Penelitian sebelumnya juga menemukan kaitan antara merokok dan menopause dini. Pada 2015, penelitian di Inggris menemukan bahwa wanita perokok cenderung memasuki menopause sekitar satu tahun lebih awal dibandingkan dengan yang tidak merokok.

Selain itu, merokok juga dapat memperburuk gejala menopause. Perokok berat sering mengalami gejala rasa panas dan keringat malam yang lebih intens. Pasca-menopause, perokok lebih berisiko mengalami osteoporosis, dengan studi menunjukkan bahwa mereka 35 persen lebih mungkin mengalami patah tulang pinggul.

Meskipun alasan pasti mengapa merokok meningkatkan risiko menopause dini belum sepenuhnya diketahui, banyak ahli berpendapat bahwa kebiasaan ini menghambat tubuh untuk memproduksi estrogen. Vaping, yang merupakan tren baru, juga diduga dapat memengaruhi kadar estrogen dan kesuburan wanita. Dr. Shazia Malik, seorang ahli kebidanan dan ginekologi, menyatakan bahwa beberapa data menunjukkan bahwa zat kimia dalam cairan vape bisa mempengaruhi implantasi embrio serta membahayakan sistem reproduksi wanita.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment