Penelitian Radikal Mengusulkan Satu Penyebab untuk Menjelaskan Penyakit Alzheimer

12 Februari 2025 12:23
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Penyakit Alzheimer diketahui menyebabkan perubahan besar pada tahap awal, yang secara efektif merombak jalur biologis untuk meningkatkan stres sel, menghalangi komunikasi neuron, dan menyebabkan kelainan protein, seperti kelompok amyloid-beta.

Sahabat.com - Sebuah model baru penyakit Alzheimer telah diusulkan yang dapat mempercepat upaya untuk memahami dan mengobati kondisi kompleks ini, serta membawa semua manifestasi penyakit tersebut ke dalam satu teori yang menyatukan.

Peneliti dari Arizona State University mengusulkan bahwa granula stres—kelompok protein dan RNA yang terbentuk di sekitar sel dalam kondisi stres akibat faktor genetik dan lingkungan—merupakan penyebab utama penyakit ini.

Dalam penelitian terbaru mereka, tim ini meninjau data dari berbagai basis data kesehatan dan makalah-makalah sebelumnya, terutama penelitian tahun 2022 tentang perkembangan Alzheimer, untuk mengidentifikasi perubahan luas dalam ekspresi gen yang terjadi bersamaan dengan penyakit ini.

Penyakit Alzheimer diketahui menyebabkan perubahan besar pada tahap awal, yang secara efektif merombak jalur biologis untuk meningkatkan stres sel, menghalangi komunikasi neuron, dan menyebabkan kelainan protein, seperti kelompok amyloid-beta.
Namun yang kurang jelas adalah apa yang menyebabkan pergeseran bencana dalam perilaku gen ini—dan apakah hal ini juga dapat menjelaskan penyakit Alzheimer.

Granula stres diyakini dapat melindungi sel-sel saat homeostasis dipulihkan, tetapi pada penyakit Alzheimer, indikasinya adalah bahwa granula ini bertahan lebih lama dan mengganggu proses-proses lainnya termasuk, yang signifikan, transportasi nukleositosolik. Di sinilah molekul penting dipindahkan antara inti sel dan sitoplasma sekitarnya.

"Usulan kami, yang berfokus pada kerusakan komunikasi antara inti dan sitoplasma yang mengarah pada gangguan besar dalam ekspresi gen, menawarkan kerangka kerja yang masuk akal untuk memahami secara komprehensif mekanisme yang mendorong penyakit kompleks ini," kata ahli saraf Paul Coleman.

"Studi tentang manifestasi awal penyakit Alzheimer ini dapat membuka jalan bagi pendekatan inovatif dalam diagnosis, pengobatan, dan pencegahan, yang mengatasi penyakit ini dari akar penyebabnya."

Hipotesis ini mengajukan gagasan bahwa granula stres mengganggu sistem transportasi sel, yang kemudian mengubah ekspresi gen, yang pada gilirannya menyebabkan semua gejala Alzheimer, termasuk neuroinflamasi dan kekusutan protein tau.

Dengan kata lain, semua aspek penyakit Alzheimer yang berbeda bisa berasal dari sumber yang sama. Meskipun belum ada bukti pasti bahwa ini yang terjadi, para peneliti telah menunjukkan bahwa ini secara masuk akal sesuai dengan bukti yang ada saat ini.

Karena stres sel ini terjadi sebelum gejala Alzheimer muncul, hal ini memberi ilmuwan kesempatan untuk mencoba menghentikan penyakit ini pada tahap paling awal. Ada kemungkinan bahwa sebagian besar gejala dapat dicegah sejak dini.

Berbagai faktor, mulai dari polusi udara hingga mutasi genetik, bisa memicu granula stres ini untuk bertahan lebih lama, dan studi-studi mendatang akan dapat memeriksa lebih rinci bagaimana granula ini terbentuk dan bagaimana mereka menyebabkan kerusakan.

"Makalah kami berkontribusi pada perdebatan yang sedang berlangsung tentang kapan Alzheimer sebenarnya dimulai sebuah konsep yang terus berkembang yang dibentuk oleh kemajuan teknologi dan penelitian," kata Coleman.

"Pertanyaan kunci adalah kapan Alzheimer pertama kali dapat dideteksi dan kapan intervensi harus dimulai, keduanya memiliki dampak besar bagi masyarakat dan pendekatan medis di masa depan."

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment