Sahabat.com - Penelitian terbaru menunjukkan bahwa "pembersihan jus" selama tiga hari dapat meningkatkan jumlah bakteri pro-inflamasi dalam mikrobioma mulut dan usus.
Penelitian yang dipublikasikan di Nutrients pada Januari 2025 ini melibatkan partisipan yang mengonsumsi jus buah dan sayur eksklusif, yang hasilnya menunjukkan peningkatan peradangan dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi makanan nabati utuh.
Para ahli menjelaskan bahwa proses pembuatan jus menghilangkan sebagian besar serat dari buah dan sayuran, yang sangat penting untuk mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam tubuh.
Tanpa serat, jus hanya menyisakan gula alami dari buah, yang dapat meningkatkan risiko peradangan dan masalah pencernaan.
Dalam studi tersebut, tiga kelompok partisipan diberi diet yang berbeda: satu kelompok mengonsumsi jus buah dan sayur saja, kelompok kedua mengonsumsi jus plus makanan utuh, dan kelompok ketiga mengonsumsi makanan nabati utuh.
Hasilnya menunjukkan bahwa kelompok yang hanya mengonsumsi jus mengalami perubahan bakteri yang lebih signifikan, dengan peningkatan bakteri yang terkait dengan peradangan.
Para ahli menegaskan bahwa meskipun jus bisa menjadi cara praktis untuk mendapatkan nutrisi, hal ini tidak dapat menggantikan pola makan seimbang yang mengandung serat dan makronutrien yang diperlukan tubuh.
Sebagai alternatif, para ahli menyarankan untuk mengonsumsi smoothie atau menambahkan jus sebagai pelengkap, bukan pengganti makanan utama.
0 Komentar
Roti Bisa Jadi Makanan Ultra Olahan yang Licik: Berikut Cara Memilih yang Paling Sehat
Kesalahan yang Mungkin Anda Lakukan dalam Mengonsumsi Sayuran Beku dan Cara Menghindarinya
Risiko Kanker Tersembunyi dalam Pola Makan, Dokter dan Pakar India Ini Beri Peringatan
Konsumsi Mangga Secara Teratur Meningkatkan Sensitivitas Insulin dan Mengontrol Glukosa Darah
6 Manfaat Kesehatan Mengonsumsi Kacang Tanah sebagai Camilan
Makan Telur Setiap Hari, Baik atau Buruk untuk Kesehatan Jantung?
Minum Jus Ini Setiap Hari Bisa Efektif untuk Penurunan Berat Badan
Leave a comment