Penyakit Pernapasan Meningkat Selama Musim Dingin, Waspadai Dampaknya pada Kesehatan

13 Desember 2024 12:38
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Beberapa langkah pencegahan yang disarankan untuk menghindari penyakit di musim dingin termasuk membatasi aktivitas luar ruangan pada malam hari, mengenakan pakaian hangat yang cukup, menjaga tubuh tetap kering, serta menghindari paparan asap rokok dan alkohol.

Sahabat.com - Cuaca dingin yang disertai kelembapan tinggi meningkatkan risiko penyebaran bakteri dan virus, yang berpotensi menambah beban pada kesehatan masyarakat. Kondisi ini seringkali menyebabkan peningkatan kasus penyakit saluran pernapasan, seperti pilek, flu, dan rinofaringitis, terutama pada anak-anak dan lansia.

Di Rumah Sakit Umum Ha Dong, lebih dari 1.300 pasien dirawat setiap harinya, sebuah peningkatan sekitar 30% dibandingkan dengan periode sebelumnya. Pasien rawat inap mencapai 18,9%, dengan mayoritasnya adalah lansia dan anak-anak, kelompok yang lebih rentan karena sistem imun mereka yang lebih lemah.

Lansia dengan penyakit bawaan, seperti hipertensi, diabetes, penyakit jantung, dan gangguan pernapasan kronis, lebih rentan terhadap masalah kesehatan saat cuaca berubah. Anak-anak, khususnya yang masih kecil, juga mudah terinfeksi penyakit saluran pernapasan ketika musim berganti.

Perubahan cuaca yang drastis dapat memicu infeksi pernapasan sekunder pada individu dengan kondisi kesehatan yang sudah lemah. Mereka yang memiliki riwayat penyakit kardiovaskular juga rentan terhadap masalah seperti vasokonstriksi perifer dan hipertensi selama musim dingin.

Dr. Nguyen Thi Thuy Duong, Kepala Departemen Pediatri Rumah Sakit Umum Ha Dong, melaporkan peningkatan signifikan dalam jumlah pasien yang menderita rinofaringitis, flu, radang tenggorokan, dan pneumonia. Perubahan cuaca menciptakan kondisi yang ideal bagi perkembangan virus dan bakteri, yang menyebabkan lonjakan penyakit pernapasan.

Sebagai respons terhadap lonjakan pasien, rumah sakit telah mengambil langkah proaktif dengan menambah jumlah ruang perawatan, memastikan pasien tidak berbagi tempat tidur, serta memberikan konseling lebih intensif mengenai perawatan dan nutrisi yang tepat selama perawatan.

Kementerian Kesehatan Indonesia juga mengingatkan masyarakat akan masalah kesehatan yang sering muncul selama musim dingin, seperti flu, asma, sakit tenggorokan, dan pneumonia. Mereka yang berisiko tinggi antara lain lansia, anak-anak, ibu hamil, serta individu yang bekerja di luar ruangan atau berada di lingkungan yang dingin dan berangin.

Beberapa langkah pencegahan yang disarankan untuk menghindari penyakit di musim dingin termasuk membatasi aktivitas luar ruangan pada malam hari, mengenakan pakaian hangat yang cukup, menjaga tubuh tetap kering, serta menghindari paparan asap rokok dan alkohol. Selain itu, penting untuk menjaga kebersihan dengan mencuci tangan secara teratur dan rutin membersihkan tenggorokan.

Bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung, hipertensi, atau gangguan pernapasan kronis, penting untuk mengikuti instruksi dokter, mengatur pola makan, serta menjaga pola hidup sehat dengan olahraga dan asupan nutrisi yang cukup.

Bagi pekerja yang harus berada di luar ruangan dalam cuaca dingin, dianjurkan untuk memakai perlengkapan pelindung yang sesuai, seperti jaket antiair, sarung tangan berlapis, serta sepatu bot yang hangat dan tahan air. Mengonsumsi makanan bergizi juga penting untuk menjaga daya tahan tubuh.

Gejala seperti sakit kepala, nyeri dada, dan kesemutan pada anggota badan harus segera diwaspadai. Jika mengalami gejala-gejala tersebut, segera cari perawatan medis. Untuk menghindari bahaya lebih lanjut, pastikan untuk menjaga tubuh tetap hangat dan segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment