Penyanyi Dina Mariana Berjuang Melawan Kanker Dinding Rahim Sebelum Meninggal

04 November 2024 12:16
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Kanker endometrium merupakan jenis kanker yang berkembang dari sel-sel di dalam rahim, sebuah organ panggul berbentuk buah pir yang berfungsi sebagai tempat berkembangnya janin. Kanker ini biasanya bermula pada lapisan endometrium yang berperan sebagai tempat menempelnya sel telur yang telah dibuahi.

Sahabat.com - Penyanyi legendaris Dina Mariana meninggal dunia pada usia 59 tahun setelah berjuang melawan kanker dinding rahim. Sebelum kepergiannya, ia didiagnosis dengan kanker endometrium, mirip dengan kondisi yang dialami oleh artis Ria Irawan.

"Awalnya kanker dinding rahim, sama seperti adik saya. Ria didiagnosis pada stadium 3C, sedangkan Dina berada di stadium 3A," ungkap sahabatnya, Dewi Irawan.

Kanker endometrium merupakan jenis kanker yang berkembang dari sel-sel di dalam rahim, sebuah organ panggul berbentuk buah pir yang berfungsi sebagai tempat berkembangnya janin. Kanker ini biasanya bermula pada lapisan endometrium yang berperan sebagai tempat menempelnya sel telur yang telah dibuahi. 

Apa Itu Kanker Rahim?

Kanker rahim, atau kanker endometrium, sering terdeteksi pada stadium awal karena gejalanya yang jelas. Gejala pertama yang sering muncul adalah perdarahan vagina yang tidak normal. Selain itu, kanker ini lebih umum terjadi pada wanita yang telah mengalami menopause, tetapi bisa juga terjadi pada wanita yang lebih muda.

Tanda-tanda Awal Kanker Endometrium

Beberapa tanda awal kanker endometrium meliputi:
- Perdarahan vagina yang tidak biasa, termasuk perubahan signifikan dalam siklus menstruasi.
- Nyeri di daerah panggul.
- Pendarahan atau bercak vagina setelah menopause.

Cara Pencegahan Kanker Rahim

Meskipun tidak ada cara pasti untuk mencegah kanker rahim, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko, antara lain:

1. Menjaga Berat Badan Ideal: Obesitas dapat meningkatkan risiko kanker endometrium. Mempertahankan berat badan yang sehat melalui pola makan seimbang dan aktivitas fisik dapat membantu.

2. Mengatur Siklus Menstruasi: Wanita yang memiliki siklus menstruasi tidak teratur atau mengalami menopause dini harus berkonsultasi dengan dokter untuk pengelolaan yang tepat.

3. Penggunaan Kontrasepsi Hormonal: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pil kontrasepsi hormonal dapat menurunkan risiko kanker endometrium.

4. Menghindari Penggunaan Estrogen Tanpa Progestin: Wanita yang mendapatkan terapi hormon harus berbicara dengan dokter mengenai risiko dan manfaat penggunaan estrogen tanpa progestin.

5. Rutin Melakukan Pemeriksaan Kesehatan: Melakukan pemeriksaan rutin, termasuk pap smear dan pemeriksaan panggul, dapat membantu deteksi dini masalah kesehatan yang mungkin berisiko.

Informasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran mengenai kanker dinding rahim dan pentingnya deteksi dini, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil untuk menjaga kesehatan.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment