Sahabat.com - Kalau kamu termasuk orang yang ogah periksa kolonoskopi karena takut, malu, atau ribet, kabar baik ini bisa jadi penyelamat.
Tahun 2024 lalu, FDA di Amerika Serikat resmi menyetujui tes darah bernama Shield yang bisa mendeteksi kanker kolorektal alias kanker usus besar, khususnya untuk orang berusia 45 tahun ke atas yang punya risiko rata-rata terhadap penyakit ini.
Tes ini jadi angin segar buat kamu yang males ngumpulin sampel feses atau merasa kolonoskopi itu serem. Shield, buatan Guardant Health, adalah opsi yang lebih simpel dan nyaman.
Berdasarkan penelitian dari Dr. William Grady, seorang ahli gastroenterologi di Fred Hutchinson Cancer Center, tes ini mampu mendeteksi 83% kasus kanker usus dengan akurat.
“Semakin banyak pilihan skrining yang tersedia, makin besar kemungkinan orang mau ikut deteksi dini,” kata Dr. Grady pada Health.
Selain Shield, ada juga tes darah lain seperti ColoHealth (yang memeriksa DNA Septin 9 yang termetilasi) dan Galleri (meskipun belum disetujui FDA, bisa mendeteksi sinyal molekuler dari berbagai jenis kanker sekaligus). Tapi tetap saja, Shield adalah satu-satunya yang sudah mengantongi izin resmi.
Kenapa penting banget deteksi dini? Karena lebih dari 90% kematian akibat kanker usus besar bisa dicegah kalau ketahuan sejak awal.
Masalahnya, dari populasi yang seharusnya disaring (usia 45–75 tahun), sepertiga di antaranya belum juga periksa.
Bahkan, Dr. Grady bilang, “Saat ini, ketika orang diberi pilihan antara tes feses atau kolonoskopi, separuh dari mereka milih untuk tidak melakukan keduanya.”
Makanya, keberadaan tes darah seperti Shield ini diharapkan bisa bikin lebih banyak orang mau periksa.
Cara kerjanya pun nggak ribet. Tes ini mencari fragmen DNA dari sel kanker (disebut ctDNA) dalam darah.
“Fragmen DNA ini muncul karena mutasi unik yang hanya ada pada sel kanker dan tidak ditemukan pada jaringan sehat,” jelas Dr. Alisha Bent, ahli onkologi gastrointestinal dari MD Anderson Cancer Center.
Jadi tes ini cukup spesifik—kalau kamu punya kanker usus, dia bakal nemu, tapi nggak akan kebingungan dengan jenis kanker lain.
Dalam penelitian yang sama, tes ini punya tingkat sensitivitas 83% dan spesifisitas 90%. Artinya, cukup bisa diandalkan walau nggak sempurna. Menurut Dr. Grady, hasilnya mirip dengan dua tes feses yang selama ini digunakan.
Namun tetap ada catatan penting. Tes darah ini memang mudah, tapi bukan tanpa kekurangan. Misalnya, pada 10% peserta studi, hasilnya positif padahal ternyata nggak ada sel kanker saat diperiksa lewat kolonoskopi.
Dan walaupun cukup akurat, tes ini masih kalah dengan kolonoskopi yang disebut-sebut sebagai standar emas karena bisa melihat langsung kondisi usus dan bahkan langsung membersihkan polip yang berpotensi jadi kanker.
“Kolonoskopi adalah metode skrining terbaik karena memungkinkan dokter untuk melihat secara langsung seluruh bagian kolon dan rektum, serta mengangkat tumor atau polip yang bisa berubah jadi kanker,” ujar Dr. Bent.
Kalau hasil tes darahmu positif, kamu tetap wajib menjalani kolonoskopi untuk konfirmasi dan pengecekan lebih lanjut. Tes darah belum mampu mendeteksi lesi prakanker yang lebih kompleks seperti kolonoskopi.
Tapi tetap aja, keberadaan tes ini adalah langkah maju. Banyak orang dengan kanker usus besar tidak menunjukkan gejala apapun, dan tes darah bisa menjadi jalan yang mudah dan tidak mengintimidasi untuk mengetahui kondisi tubuh—terutama buat yang merasa sehat-sehat saja.
0 Komentar
Ternyata Makan Semangka Setiap Hari Bisa Bikin Jantung Lebih Bahagia dan Gula Darah Lebih Stabil!
Nggak Cuma Bakar Kalori, Ternyata Ini yang Bikin Olahraga Ampuh Bikin Mental Lebih Bahagia!
Geger! Tanda Awal Kanker Ovarium Akhirnya Terungkap Lewat Kasus Langka di Usia 22 Tahun
Cuma Makan 4 Buah Ini Setiap Hari, Tulang Lebih Kuat & Bebas Patah Tulang? Cek Faktanya!
Leave a comment