Sahabat.com - Menyusui adalah bagian penting dari perjalanan menjadi seorang ibu, tidak hanya karena memberi nutrisi kepada bayi, tetapi juga memperkuat ikatan antara ibu dan anak. Namun, saat menyusui berhenti, tubuh ibu mengalami penyesuaian fisik dan emosional. Anda mungkin mengalami beberapa perubahan yang perlu dipahami.
Proses menyusui merangsang perubahan hormon yang membantu produksi ASI, dengan oksitosin yang dilepaskan untuk mengeluarkan ASI, dan prolaktin untuk menjaga produksinya. Ini juga menyebabkan kontraksi rahim yang membantu kembali ke ukuran semula setelah melahirkan. Namun, setelah berhenti menyusui, perubahan signifikan mulai terjadi, baik secara fisik maupun psikologis.
Perubahan Tubuh Setelah Berhenti Menyusui
1. Penurunan Prolaktin
Prolaktin adalah hormon yang mendukung laktasi. Setelah berhenti menyusui, produksi ASI menurun seiring berkurangnya prolaktin, yang dapat menyebabkan pembengkakan payudara pada awalnya. Pembengkakan ini biasanya hilang setelah produksi ASI sepenuhnya berhenti.
2. Perubahan Pada Payudara
Ukuran dan bentuk payudara bisa kembali ke kondisi sebelum hamil, meski beberapa perubahan mungkin permanen. Beberapa ibu juga melaporkan adanya benjolan yang dapat menandakan peradangan.
3. Kestabilan Estrogen
Setelah berhenti menyusui, kadar estrogen cenderung stabil, yang dapat memicu kembalinya siklus menstruasi. Durasi menyusui yang lebih panjang dapat menunda timbulnya menopause.
4. Fluktuasi Suasana Hati
Perubahan hormon dapat memengaruhi suasana hati, menyebabkan kecemasan, depresi, dan kelelahan. Penelitian menunjukkan bahwa banyak ibu yang merasa lebih cemas atau tertekan setelah berhenti menyusui, terutama bagi mereka yang sudah memiliki masalah serupa selama kehamilan.
5. Perubahan Emosional
Menghentikan menyusui dapat menjadi pengalaman emosional bagi sebagian ibu, terutama jika penyapihan dilakukan secara mendadak. Perasaan kehilangan atau kesedihan mungkin muncul, dan dukungan dari keluarga serta teman dapat sangat membantu.
6. Penurunan Kepadatan Tulang
Kepadatan tulang bisa menurun sementara selama masa menyusui akibat kebutuhan kalsium. Namun, setelah berhenti menyusui, kondisi ini biasanya kembali normal.
7. Perubahan Lainnya
Beberapa ibu mengalami peningkatan keringat, terutama pada malam hari, serta gangguan tidur seperti sering terbangun atau kesulitan tidur.
Cara Membantu Diri Sendiri Setelah Berhenti Menyusui
Untuk mengurangi ketidaknyamanan dan perubahan setelah menyapih, lakukan penyapihan secara bertahap. Mengganti satu sesi menyusui dengan susu formula atau makanan padat dapat membantu tubuh beradaptasi dengan perubahan ini. Kompres dingin atau obat pereda nyeri bisa membantu mengatasi pembengkakan payudara. Dukungan emosional juga penting selama periode ini, karena perubahan hormonal dapat memengaruhi suasana hati.
Penyapihan yang Tepat
Penyapihan bertahap memberi kesempatan bagi tubuh dan bayi untuk beradaptasi secara alami. Mengganti sesi menyusui dengan alternatif lainnya, seperti botol atau cangkir, memberi waktu bagi bayi untuk menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut, mengurangi stres baik pada ibu maupun bayi.
0 Komentar
Terungkap! Satu Jalur Otak Ini Bisa Jadi Biang Keladi Insomnia, Cemas, dan Depresi Sekaligus!
Jangan Minum Kopi Sebarangan! Ini Rahasia Kopi Hitam yang Bisa Turunkan Risiko Diabetes pada Wanita
Ternyata Bukan Sel Imun! Ini Sumber Mengejutkan Peradangan Jantung Setelah Serangan Jantung
Leave a comment