Rahasia Mengejutkan! Makan Buah Ternyata Bisa Bikin Paru-Paru Kebal dari Polusi Udara

29 September 2025 11:27
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Di tengah kualitas udara yang terus menurun, langkah sederhana seperti menambah porsi buah dalam menu sehari-hari bisa menjadi investasi besar bagi kesehatan pernapasan kita.

Sahabat.com - Buah ternyata bisa menjadi perisai alami untuk melindungi paru-paru dari dampak buruk polusi udara. 

Temuan terbaru yang dipresentasikan dalam European Respiratory Society Congress di Amsterdam mengungkap bahwa konsumsi buah dalam jumlah cukup, terutama pada perempuan, mampu membantu menjaga fungsi paru-paru tetap sehat meskipun lingkungan penuh dengan partikel berbahaya dari asap kendaraan maupun industri.

Pimpika Kaewsri, mahasiswa doktoral dari Centre for Environmental Health and Sustainability di University of Leicester, Inggris, menjelaskan bahwa lebih dari 90 persen populasi dunia setiap hari menghirup udara yang jauh melampaui ambang batas aman yang ditetapkan WHO. 

“Penelitian kami menunjukkan bahwa pola makan sehat, khususnya konsumsi buah dalam jumlah tinggi, dapat menjadi faktor penting untuk melindungi paru-paru. Pada perempuan yang makan buah empat porsi atau lebih setiap hari, dampak buruk polusi terhadap fungsi paru-paru terlihat lebih kecil dibandingkan mereka yang makan buah lebih sedikit,” ungkap Kaewsri.

Riset yang dilakukan dengan menganalisis data UK Biobank terhadap sekitar 200 ribu partisipan ini menghubungkan pola makan, termasuk konsumsi buah, sayuran, dan biji-bijian, dengan fungsi paru-paru serta paparan polusi udara dalam bentuk partikel halus berukuran 2,5 mikrometer (PM2.5). 

Hasilnya mengejutkan, setiap peningkatan paparan PM2.5 sebesar lima mikrogram per meter kubik udara dapat menurunkan fungsi paru-paru (FEV1) sebesar 78,1 ml pada kelompok perempuan dengan asupan buah rendah. Namun, pada kelompok perempuan dengan asupan buah tinggi, penurunannya hanya sekitar 57,5 ml.

Kaewsri menambahkan bahwa kandungan antioksidan dan senyawa anti-inflamasi dalam buah mungkin berperan penting. Zat alami tersebut mampu melawan stres oksidatif dan peradangan akibat partikel halus, sehingga membantu mencegah kerusakan lebih lanjut pada paru-paru. 

Ia juga menekankan bahwa dalam data penelitian, laki-laki cenderung melaporkan konsumsi buah yang lebih rendah dibanding perempuan, yang mungkin menjadi alasan mengapa efek perlindungan lebih terlihat pada perempuan.

Profesor Sara De Matteis dari University of Turin, Italia, yang juga menjabat sebagai Ketua kelompok ahli kesehatan pernapasan dan lingkungan di European Respiratory Society, menegaskan bahwa temuan ini sangat penting. 

“Studi ini mengonfirmasi manfaat diet sehat, terutama kaya buah segar, bagi kesehatan paru-paru. Namun, kita juga harus ingat bahwa akses pada makanan sehat tidak merata di masyarakat. Pemerintah tetap memiliki tanggung jawab besar untuk menurunkan polusi udara, karena tidak ada level aman bagi paparan polusi,” ujarnya.

Pesan yang bisa dipetik dari penelitian ini jelas: konsumsi buah bukan hanya baik untuk menjaga kebugaran secara umum, tetapi juga menjadi cara alami untuk memperkuat paru-paru melawan polusi udara yang semakin sulit dihindari. 

Kaewsri sendiri berencana melanjutkan penelitian untuk melihat apakah pola makan sehat dapat memengaruhi perubahan fungsi paru-paru dalam jangka panjang.

Di tengah kualitas udara yang terus menurun, langkah sederhana seperti menambah porsi buah dalam menu sehari-hari bisa menjadi investasi besar bagi kesehatan pernapasan kita. Menjadikan buah sebagai bagian utama dalam gaya hidup bukan hanya tentang rasa segar, tetapi juga tentang perlindungan diri dari ancaman polusi yang tak kasat mata namun nyata.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment