Rumput Laut Sebagai Protein Vegan Masa Depan

21 November 2024 13:42
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Protein yang ditemukan dalam selada laut menawarkan potensi tambahan yang menjanjikan baik untuk produk daging maupun alternatif protein lainnya. Selain itu, rumput laut kaya akan nutrisi penting dan dapat dibudidayakan tanpa memerlukan air, pupuk, atau penggunaan pestisida.

Sahabat.com - Ilmuwan telah mengungkap potensi besar rumput laut sebagai sumber protein, yang dinilai bisa menjadi komponen penting dalam makanan masa depan. Dalam laporan yang dipublikasikan di jurnal Food Chemistry, peneliti dari Universitas Teknologi Chalmers di Swedia menemukan cara baru untuk mengekstrak protein dari rumput laut dengan efisiensi tiga kali lipat lebih baik dibandingkan sebelumnya.

Tentang Selada Laut

Selada laut, sejenis rumput laut, diketahui sebagai sumber protein yang ramah lingkungan. Peneliti berhasil meningkatkan efisiensi ekstraksi protein dari selada laut, membuka peluang untuk aplikasi makanan inovatif. Protein yang ditemukan dalam selada laut menawarkan potensi tambahan yang menjanjikan baik untuk produk daging maupun alternatif protein lainnya. Selain itu, rumput laut kaya akan nutrisi penting dan dapat dibudidayakan tanpa memerlukan air, pupuk, atau penggunaan pestisida.

Selada laut, yang merupakan makroalga atau rumput laut besar, tumbuh di batuan perairan tenang atau mengambang di permukaan air. Bentuknya mirip dengan daun selada biasa. 

“Rasanya seperti umami dengan sedikit rasa asin, meskipun tidak mengandung kadar garam yang tinggi. Saya rasa ini adalah penambah rasa yang luar biasa untuk hidangan laut dan produk-produk berbahan dasar laut, namun potensi eksplorasinya sangat luas. Mengapa tidak membuat smoothie protein atau ‘burger biru’ dari laut?” ujar Joao Trigo, PhD dalam ilmu pangan di Chalmers, mengenai bubuk hijau gelap yang merupakan konsentrat protein dari selada laut yang secara ilmiah dikenal sebagai Ulva fenestrata.

Pentingnya Protein Vegan yang Berkelanjutan Ini

Peralihan protein, yaitu beralih dari daging merah ke sumber protein yang lebih berkelanjutan dan sehat, dianggap sebagai cara untuk mengurangi dampak iklim dari produksi pangan sekaligus menyediakan diet bergizi bagi semua orang. Para peneliti menyatakan bahwa meskipun banyak sumber protein alternatif yang sudah umum di pasaran, seperti berbasis kacang polong, kedelai, dan jamur, potensi sumber protein vegetarian yang ditemukan di laut masih belum banyak dimanfaatkan.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment