Sahabat.com - Penelitian terbaru mengungkap fakta mengejutkan: mengonsumsi kedelai fermentasi setiap hari bisa membantu mempertajam ingatan, terutama pada perempuan berusia di atas 70 tahun.
Dalam studi selama 12 minggu yang dilakukan oleh tim peneliti dari Amerika Serikat, ditemukan bahwa kedelai fermentasi mampu memberikan peningkatan signifikan pada fungsi memori dibandingkan plasebo.
Dr. Priyom Bose, peneliti utama, menjelaskan bahwa “konsumsi kedelai fermentasi menunjukkan peningkatan nyata dalam skor memori para peserta, terutama pada wanita pascamenopause berusia lanjut.”
Temuan ini memberikan harapan baru bahwa menjaga kesehatan otak bisa dilakukan dengan cara sederhana melalui pola makan sehari-hari.
Konsumsi makanan berbasis nabati sudah lama dikaitkan dengan kesehatan otak. Kedelai dikenal kaya akan senyawa alami seperti flavonoid dan isoflavon (terutama daidzein dan genistein) yang memiliki efek antioksidan dan menyerupai hormon estrogen. Zat inilah yang berperan besar dalam menjaga fungsi jantung, tulang, hingga kognitif.
Namun, kandungan isoflavon pada kedelai biasa sering sulit diserap tubuh. Proses fermentasi membuat isoflavon berubah menjadi bentuk yang lebih mudah diserap dan meningkatkan manfaatnya untuk otak.
Dalam penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nutrients ini, sebanyak 61 orang lanjut usia sehat — terdiri dari pria dan wanita di atas 65 tahun — dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama mengonsumsi bubuk kedelai fermentasi Q-Can Plus®, sedangkan kelompok lainnya diberi bubuk plasebo berbasis whey. Setiap peserta mengonsumsi dua takaran bubuk per hari selama 12 minggu.
Setelah tiga bulan, hasil tes neuropsikologi menunjukkan peningkatan rata-rata kemampuan memori sebesar 8,47% pada kelompok kedelai fermentasi, dibandingkan hanya 2,05% pada kelompok plasebo. Walau peningkatannya tergolong moderat, efek ini cukup signifikan secara statistik, terutama pada kelompok perempuan berusia di atas 70 tahun.
Dr. Bose menambahkan bahwa efek positif kedelai fermentasi ini mungkin berasal dari peningkatan antioksidan alami dan penurunan peradangan di otak.
“Fermentasi meningkatkan aktivitas biologis kedelai, sehingga nutrisi pentingnya lebih mudah diserap tubuh dan mampu memberi efek perlindungan terhadap sel-sel saraf,” ujarnya.
Meski hasil penelitian ini menjanjikan, para peneliti menegaskan bahwa studi lanjutan dengan jangka waktu lebih panjang dan jumlah peserta lebih banyak masih diperlukan untuk memastikan efek kedelai fermentasi terhadap fungsi otak secara keseluruhan. Namun, temuan awal ini membuka peluang baru bahwa pola makan berbasis kedelai fermentasi dapat menjadi bagian dari gaya hidup sehat untuk menjaga daya ingat dan mencegah penurunan kognitif di usia lanjut.
Dengan kata lain, menambahkan kedelai fermentasi ke dalam menu harian — seperti tempe, miso, atau produk fermentasi modern seperti bubuk kedelai fermentasi — bisa menjadi langkah sederhana namun bermanfaat bagi kesehatan otak.
0 Komentar
Makan Satu Apel Setiap Hari Bisa Turunkan Tekanan Darah dan Jaga Jantung Tetap Sehat!
Serat Sayuran Bisa Balikkan Penyakit Hati Akibat Gula!
Rutin Konsumsi Kedelai Fermentasi Bisa Tajamkan Daya Ingat di Usia Tua, Ini Penjelasan Ahlinya!
Roti Alpukat vs Roti Selai Kacang: Mana yang Lebih Sehat dan Bikin Kenyang Lebih Lama?
7 Makanan Kaya Vitamin K yang Diam-Diam Lebih Hebat dari Kale
Inilah Sarapan Tinggi Protein yang Bikin Cepat Kenyang dan Bantu Turunkan Berat Badan
Leave a comment