Sering Makan Sereal Instan dan Sosis? Bisa Jadi Otak Kamu Diam-Diam Sudah Kasih Sinyal Awal Parkinson!

08 Mei 2025 13:16
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Sebuah studi baru yang terbit di jurnal Neurology dari American Academy of Neurology mengungkap bahwa orang yang sering makan makanan ultra proses berisiko lebih tinggi mengalami tanda-tanda awal penyakit Parkinson!

Sahabat.com - Mungkin kamu merasa nggak ada yang salah dengan sarapan pakai sereal instan atau ngemil biskuit dan hot dog di sela-sela aktivitas. 

Tapi sahabat, ada kabar yang bikin kita harus mulai lebih peduli sama apa yang masuk ke perut. 

Sebuah studi baru yang terbit di jurnal Neurology dari American Academy of Neurology mengungkap bahwa orang yang sering makan makanan ultra proses berisiko lebih tinggi mengalami tanda-tanda awal penyakit Parkinson!

Penelitian ini melibatkan lebih dari 42 ribu orang dengan usia rata-rata 48 tahun, dan mereka nggak punya Parkinson saat studi dimulai. Mereka dipantau hingga 26 tahun, lho! 

Selama itu, peserta menjalani pemeriksaan kesehatan rutin dan mengisi kuesioner tentang kondisi tubuh serta pola makan. Hasilnya, mereka yang makan makanan ultra proses lebih dari 11 porsi per hari punya kemungkinan 2,5 kali lebih besar mengalami tiga atau lebih gejala awal Parkinson dibandingkan mereka yang makan kurang dari tiga porsi.

Gejala awal Parkinson yang dimaksud bukan tremor atau gerak melambat seperti yang biasa kita tahu, tapi hal-hal seperti susah tidur (REM sleep disorder), gampang capek di siang hari, mood turun, nyeri badan, kehilangan penciuman, sampai gangguan penglihatan warna. Semua itu bisa muncul jauh sebelum Parkinson betulan menyerang.

Yang menarik, para peneliti mencatat konsumsi makanan seperti saus kemasan, minuman berpemanis, yogurt manis, snack asin, dessert susu, kue kemasan, bahkan satu sendok saus tomat pun dihitung sebagai satu porsi. Coba deh hitung, sehari kamu konsumsi berapa?

“Penelitian kami menunjukkan bahwa terlalu banyak makan makanan proses seperti soda manis dan snack kemasan bisa mempercepat tanda-tanda awal Parkinson,” kata Dr. Xiang Gao, peneliti utama dari Institute of Nutrition, Fudan University, Shanghai.

Meskipun belum bisa membuktikan secara pasti bahwa makanan ultra proses menyebabkan Parkinson, hubungan antara keduanya cukup kuat untuk bikin kita berpikir ulang soal isi piring sehari-hari. 

Dr. Gao juga bilang, “Memilih makan makanan utuh yang lebih bergizi bisa jadi strategi yang baik untuk menjaga kesehatan otak.”

Tapi ada catatan juga dari studi ini: data konsumsi makanan didasarkan pada laporan pribadi peserta, jadi bisa saja ada kekeliruan. Walau begitu, penelitian ini didukung oleh lembaga-lembaga besar seperti National Institute of Neurological Disorders and Stroke dan beberapa institusi ilmiah di China.

Yuk, mulai sekarang, coba kurangi makanan yang instan-instan dan kembali ke yang alami. Nggak perlu langsung ekstrem, tapi satu langkah kecil hari ini bisa jadi investasi besar buat otak kita di masa depan.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment