Sahabat.com - Pernahkah Anda merasakan perut Anda merasa tidak nyaman saat stres atau merasa kewalahan? Hal ini terjadi karena saluran pencernaan dan otak terhubung erat, dan stres dapat memberikan dampak yang signifikan pada sistem pencernaan Anda. Konstipasi kronis, kondisi yang sering dialami banyak orang, seringkali terkait dengan stres dan ketidakseimbangan hormon.
Dr. Aravind Badiger, Direktur Teknik di BDR Pharmaceuticals, Ahmedabad, yang menjelaskan mengapa hal ini terjadi dan cara memulihkan pencernaan serta meningkatkan kesejahteraan Anda.
"Konstipasi kronis adalah gangguan pencernaan umum yang ditandai dengan pergerakan usus yang jarang, tinja keras atau berbentuk gumpalan, dan kesulitan dalam buang air besar. Ada banyak penyebab yang mungkin, tetapi stres dan perubahan hormon sering kali diabaikan sebagai faktor penyebab," kata Dr. Badiger.
Sumbu Otak-Pencernaan: Stres dan Konstipasi
Saluran pencernaan dan otak terhubung erat melalui sumbu otak-pencernaan. Jaringan komunikasi dua arah ini memungkinkan pertukaran informasi antara Sistem Saraf Pusat (SSP) dan sistem saraf enterik. Menurut sebuah studi tahun 2011, saluran pencernaan Anda memiliki 500 juta sel saraf yang terhubung dengan otak melalui saraf dalam sistem saraf tubuh Anda.
"Stres membuat tubuh mengaktifkan respons ‘fight or flight’ yang menyebabkan produksi hormon terkait stres, seperti kortisol dan adrenalin. Hormon-hormon ini dapat menurunkan aktivitas sistem pencernaan, yang berujung pada konstipasi," tambah Dr. Badiger.
Menurut sebuah studi tahun 2023, hubungan otak-pencernaan memainkan peran penting dalam menyebabkan konstipasi fungsional dengan memengaruhi cara kerja dasar panggul dan rektum.
Bagaimana Ketidakseimbangan Hormon Bisa Menyebabkan Konstipasi Kronis?
"Perubahan hormon juga dapat memiliki dampak besar pada konstipasi kronis. Beberapa hormon yang bekerja langsung pada kolon termasuk hormon progesteron, yang berperan penting dalam mengontrol pergerakan usus," jelas Dr. Badiger.
Selain itu, peningkatan kadar progesteron juga dapat memperlambat aktivitas saluran pencernaan, yang menyebabkan konstipasi. Ini sering terjadi selama fase luteal pada siklus menstruasi. Sebuah studi tahun 2021 menemukan bahwa 27% penderita Sindrom Usus Iritabel (IBS) mengalami konstipasi selama fase luteal siklus menstruasi mereka karena perubahan hormon. Begitu juga, ketidakseimbangan hormon yang terkait dengan kehamilan, masa menopause, atau Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS) juga dapat menyebabkan masalah ini.
Cara Mengelola Stres dan Ketidakseimbangan Hormon
Ada cara yang efektif untuk mengelola konstipasi kronis yang disebabkan oleh stres dan perubahan hormon. Ikuti tips yang dibagikan oleh Dr. Badiger untuk mengembalikan kontrol pencernaan dan mendapatkan kembali hidup yang sehat:
Teknik Relaksasi
Anda harus menyertakan strategi relaksasi seperti mindfulness, meditasi, yoga, dan pernapasan dalam untuk mengurangi stres dan menenangkan diri. Anda juga bisa berjalan kaki, berenang, atau melakukan bentuk olahraga moderat lainnya yang juga dapat membantu melancarkan buang air besar secara alami dan mengurangi tingkat stres.
Modifikasi Gaya Hidup
Modifikasi gaya hidup juga merupakan aspek penting yang harus dipertimbangkan saat menghadapi konstipasi kronis. "Serat dari buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh harus ditingkatkan karena membantu membuat tinja lebih lembut dan mempermudah pergerakan usus. Menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan banyak minum air sepanjang hari juga dapat membantu mencegah konstipasi," tambah Dr. Badiger.
Terapi Herbal dan Terapi Tertarget
Suplemen herbal seperti minyak peppermint, chamomile, atau probiotik bisa dikonsumsi untuk menenangkan lapisan saluran pencernaan dan mempermudah buang air besar. Terapi tertarget lainnya, seperti akupunktur atau terapi penggantian hormon, juga dapat membantu individu yang berjuang dengan perubahan hormon.
Dr. Badiger menyimpulkan, "Konstipasi adalah kondisi kronis yang memiliki banyak faktor yang dapat membuat stres dan perubahan hormon memperburuknya. Oleh karena itu, ketika orang menyadari bagaimana faktor-faktor ini terkait dengan konstipasi kronis, mereka bisa mencegah kondisi ini memburuk dan menikmati kembali sistem pencernaan yang sehat. Konstipasi kronis bisa dihentikan dan pencernaan yang sempurna bisa dipromosikan jika seseorang bisa belajar mengurangi stres, membuat perubahan dalam pola makan, dan mengonsumsi obat herbal."
0 Komentar
Stop Sekarang Juga! Kebiasaan Sepele di Usia 30-an Ini Diam-Diam Merusak Tubuh dan Pikiranmu
Kasur Bayi Bisa Bahayakan Otak Anak? Ini Fakta Mengejutkan yang Wajib Diketahui Para Orang Tua!
Mau Tekanan Darah Stabil Tanpa Ribet? Rahasia Sederhana Ini Lebih Ampuh dari Cuma Kurangi Garam!
Cuaca Ekstrem Bikin Kita Doyan Lemak? Ini Fakta Mengejutkannya!
Leave a comment