Sahabat.com - Penelitian terbaru menunjukkan bahwa pasien kanker yang rutin berolahraga, seperti lari, dapat menurunkan risiko perkembangan penyakit hingga hampir sepertiga. Studi yang diterbitkan dalam British Journal of Sports Medicine ini melibatkan 28.248 peserta dan mengungkapkan bahwa berolahraga setahun sebelum diagnosis dapat mengurangi risiko perkembangan kanker hingga 27%.
Penelitian ini berfokus pada pasien dengan kanker stadium satu, yang paling sering ditemukan pada kanker payudara dan prostat. Dari para pasien, sekitar 34,5% mengalami perkembangan penyakit.
Meskipun 81% pasien berhasil bertahan hidup, 19% di antaranya meninggal sebelum penelitian berakhir. Hal ini terjadi karena NHS Inggris sedang mempertimbangkan kebijakan untuk mewajibkan pasien obesitas menurunkan berat badan sebelum menjalani operasi non-kanker.
Profesor Jon Patricios dari Universitas Witwatersrand, Johannesburg, Afrika Selatan, yang memimpin studi ini, menyatakan bahwa promosi olahraga bisa membawa manfaat yang signifikan. Ia menjelaskan, “Hasil studi ini menunjukkan bukti yang kuat tentang hubungan antara aktivitas fisik sebelum diagnosis dan pengurangan perkembangan kanker serta peningkatan angka harapan hidup bagi pasien kanker stadium 1.”
Rata-rata waktu kematian pada pasien adalah 20 bulan, sedangkan waktu rata-rata perkembangan kanker adalah tujuh bulan. Aktivitas fisik pasien dicatat menggunakan perangkat kebugaran, sesi latihan, dan partisipasi dalam acara kebugaran yang terorganisir.
Penelitian ini mengkategorikan tingkat aktivitas fisik dalam 12 bulan sebelum diagnosis sebagai tidak aktif, aktivitas rendah (kurang dari 60 menit per minggu), dan aktivitas sedang hingga tinggi (lebih dari 60 menit per minggu). Sekitar 62% pasien tidak berolahraga, 13% melakukan aktivitas fisik rendah, dan 25% berolahraga dengan intensitas sedang hingga tinggi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien yang berolahraga ringan mengurangi kemungkinan perkembangan kanker hingga 16% dibandingkan yang tidak beraktivitas fisik. Sementara itu, mereka yang berolahraga dengan intensitas sedang hingga tinggi memiliki risiko 27% lebih rendah.
Studi ini menyimpulkan bahwa aktivitas fisik memberikan manfaat besar dalam menurunkan risiko perkembangan dan kematian pada pasien kanker. Mengingat kanker terus menjadi beban kesehatan masyarakat, promosi olahraga bisa berperan penting dalam pencegahan dan pengobatan kanker.
Rencana reformasi NHS baru mencakup "prarehabilitasi" untuk pasien sebelum operasi. Ini bertujuan untuk mengurangi komplikasi dan pembatalan operasi. Misalnya, berhenti merokok empat minggu sebelum operasi dapat menurunkan risiko komplikasi pernapasan hingga 25% dan risiko penyembuhan luka hingga 30%. Rencana baru ini juga menyatakan bahwa pasien yang menunggu operasi non-kanker hanya akan diberi jadwal setelah dinyatakan layak berdasarkan penilaian medis.
0 Komentar
Berapa Lama Harapan Hidup Setelah Didiagnosis Demensia
Peneliti Menguji Pengobatan Uap untuk Kanker Prostat
Olahraga Dua Jam Seminggu Bisa Mengubah Hidup Anda
Minum Minuman Manis dapat Meningkatkan Risiko Kematian, Berikut adalah Pilihan Alternatifnya
Leave a comment