Studi Klinik Cleveland Picu Perdebatan Efektivitas Vaksin Flu

16 April 2025 13:21
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Masyarakat diimbau untuk tidak menyimpulkan secara sepihak bahwa vaksin flu menyebabkan penyakit. Para ahli tetap sepakat bahwa vaksinasi adalah langkah penting dalam upaya pencegahan penyakit yang lebih serius, terutama bagi kelompok rentan.

Sahabat.com - Sebuah studi terbaru dari Cleveland Clinic yang belum melalui proses tinjauan sejawat memicu keraguan di tengah masyarakat terhadap efektivitas vaksin flu musim 2024-2025. 

Penelitian yang melibatkan sekitar 53.000 tenaga kesehatan itu menemukan bahwa individu yang telah divaksinasi mengalami peningkatan risiko tertular flu sebesar 27 persen dibandingkan mereka yang tidak divaksinasi.

Hasil sementara ini memicu kegelisahan publik, bahkan menjadi bahan narasi kelompok antivaksin yang menyebut vaksin flu justru bisa menyebabkan penyakit tersebut. Namun, para pakar medis menegaskan bahwa vaksin flu tidak menyebabkan influenza karena hanya mengandung virus yang tidak aktif.

“Vaksin flu tidak mengandung virus hidup, sehingga tidak mungkin menyebabkan infeksi,” tegas Dr. Geeta Sood, ahli epidemiologi dari Johns Hopkins Bayview Medical Center.

Bias Pengujian Diduga Pengaruhi Hasil

Penelitian ini memang menemukan tingkat infeksi yang lebih tinggi pada kelompok yang menerima vaksin. Namun, para ahli menyebut adanya dua keterbatasan utama yang dapat memengaruhi validitas temuan tersebut.

Pertama, studi ini masih dalam bentuk preprint dan belum ditinjau sejawat, yang berarti kesimpulan akhir masih bisa berubah. Kedua, ada potensi bias dalam pengujian, di mana orang yang telah divaksin lebih cenderung melakukan tes ketika mengalami gejala flu, dibandingkan dengan mereka yang tidak divaksinasi.

Dr. Jeffrey S. Morris, pakar biostatistik dari Perelman School of Medicine, mengungkapkan bahwa individu yang divaksin 27% lebih mungkin menjalani tes flu daripada yang tidak divaksin. Hal ini membuat data hasil tes menjadi tidak seimbang dan sulit diinterpretasikan secara akurat.

Vaksin Tetap Direkomendasikan

Meskipun hasil awal studi ini terkesan mengecewakan, para ahli tetap menyarankan masyarakat untuk mendapatkan vaksin flu. Menurut Dr. Shira Doron dari Tufts Medical Center, vaksin flu bertujuan utama untuk mencegah kasus berat dan kematian, bukan semata-mata untuk mencegah infeksi.

“Orang tanpa faktor risiko pun bisa meninggal akibat flu. Vaksinasi sangat penting untuk mencegah kasus berat,” ujarnya.

Cleveland Clinic pun menambahkan bahwa studi tersebut hanya fokus pada angka infeksi, tanpa menilai seberapa besar vaksin mencegah gejala berat atau rawat inap—dua aspek yang selama ini terbukti secara historis dapat dicegah oleh vaksin flu.

Masyarakat diimbau untuk tidak menyimpulkan secara sepihak bahwa vaksin flu menyebabkan penyakit. Para ahli tetap sepakat bahwa vaksinasi adalah langkah penting dalam upaya pencegahan penyakit yang lebih serius, terutama bagi kelompok rentan.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment