Sahabat.com - Siapa sangka, jamur yang selama ini kita anggap remeh di permukaan kulit justru menyimpan senjata rahasia melawan bakteri jahat.
Dalam penelitian terkini, para ilmuwan di University of Oregon menemukan bahwa si kecil Malassezia—jamur yang hidup santai di kulit kita—menghasilkan asam lemak khusus yang ampuh membasmi Staphylococcus aureus, si superbug kebal antibiotik.
Mula-mula, riset yang dipublikasikan 14 April 2025 di Current Biology ini menunjukkan kalau Malassezia memetabolisme minyak dan lemak kulit menjadi asam lemak hidroksi. Asam lemak ini berperan seperti deterjen, merusak membran sel S. aureus sampai isinya membanjir keluar. Dalam waktu cuma 15 menit, bakteri itu rontok habis!
Menurut Caitlin Kowalski, peneliti utama, “Jamur di kulit kita ternyata bisa memproduksi molekul yang sudah lama dikenal, tapi baru kali ini kita menyadari fungsinya sebagai antibakteri.”
Dia menambahkan, “Mungkin kita terlewat karena kondisi pH di laboratorium tidak cukup asam—padahal kulit kita memang asam sekali.”
Menariknya, S. aureus yang berhasil selamat lama-kelamaan juga bisa belajar kebal dengan mutasi di gen Rel—mirip mekanisme resistensi akibat penggunaan antibiotik klinis. Hal ini mengingatkan kita bahwa walau asyik pakai “terapi mikroba”, efek samping dan evolusi bakteri tetap perlu diperhatikan.
Dari sini, tim Kowalski merasa antusias: “Jamur penghuni kulit barangkali jadi tambang baru obat masa depan,” ujar Matthew Barber, pembimbing Kowalski. Mereka kini tengah menyiapkan studi lanjutan untuk menyibak lebih dalam genetik Malassezia dan bagaimana “senjata” asam lemak ini bisa dikembangkan jadi terapi nyata.
Buat kamu yang suka tahu seluk-beluk kesehatan kulit, riset ini mengusik imajinasi: siapa sangka, di permukaan tubuh kita sendiri tersimpan aliansi mikroba yang bisa jadi penyelamat saat superbug menyerang? Keep your skin happy, ya—karena bisa jadi teman tak terlihat di sana sedang berjaga-jaga untukmu!
0 Komentar
Lemak Tersembunyi yang Tak Terlihat Bisa Mempercepat Penuaan Jantung Meski Rajin Olahraga
Diet Keto Bikin Gejala Depresi Turun Drastis pada Mahasiswa, Studi Baru Ungkap Hasil Mengejutkan
Studi Mengejutkan! Pestisida Saat Hamil Tingkatkan Risiko Kematian Anak dengan Leukemia
Leave a comment