Tanaman Mediterania Menunjukkan Potensi dalam Pencegahan Penyakit Jantung

13 Desember 2024 14:08
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Penggunaan ekstrak alami ini menjanjikan, namun konsumsi gabungan dapat memengaruhi hasil terapeutik karena "efek matriks," yang menunjukkan bahwa komponen diet dapat mempengaruhi efektivitas masing-masing ekstrak, baik dengan meningkatkan maupun mengurangi manfaat individualnya.

Sahabat.com - Masalah kardiovaskular merupakan penyebab utama penyakit dan kematian di seluruh dunia. Ekstrak tanaman yang kaya akan senyawa bioaktif telah memberikan kontribusi besar dalam pengembangan obat-obatan, karena memiliki potensi terapeutik untuk beberapa penyakit tersebut. Namun, penggunaannya terbatas oleh kemungkinan efek samping, interaksi obat-obat, serta kurangnya bukti ilmiah dari studi preklinis dan klinis berkualitas.

Pada tahun akademik 2023/24, ahli biologi Mateu Anguera Tejedor memberikan kontribusi penting dalam bidang ini melalui proyek akhir studi Biologi di UAB, yang dibimbing oleh peneliti pascadoktoral di Institut de Neurociències UAB (INc-UAB) dan saat ini menjadi dosen di Fakultas Farmasi dan Ilmu Pangan Universitas Barcelona, René Delgado.

Penelitian yang baru-baru ini dipublikasikan di jurnal Food Bioscience ini memberikan gambaran mengenai mekanisme kerja, bukti preklinis dan klinis, serta efek samping dari senyawa bioaktif esensial yang berasal dari sejumlah tanaman Mediterania terpilih yang menjadi bagian dari diet Mediterania.

Di antara spesies yang dianalisis, terdapat enam tanaman representatif beserta komponen aktif utamanya: bawang putih (Allium sativum, dengan dialil trisulfida, alisin, dan S-allyl [sistein]), hawthorn (Crataegus monogyna, dengan quercetin, apigenin, dan asam klorogenik), safran (Crocus sativus, dengan crocin dan safranal), zaitun (Olea europaea, dengan asam oleat, oleuropein, hidroksitirosol, dan oleacein), rosemary (Salvia rosmarinus, dengan asam rosmarinic dan asam karnosik), serta anggur (Vitis vinifera, dengan resveratrol).

Tinjauan ini berfokus pada mekanisme farmakologis terpenting, termasuk aksi antioksidan, antiinflamasi, dan vasodilator, serta regulasi metabolisme lipid yang mungkin relevan untuk kondisi seperti aterosklerosis dan hipertensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen aktif ini menjanjikan untuk pengobatan aterosklerosis dan dapat mengurangi risiko serangan jantung serta stroke.

Selain merangkum bukti ilmiah yang ada, penelitian ini juga memberikan panduan referensi untuk penelitian di masa depan dengan mengidentifikasi celah pengetahuan dan memberikan rekomendasi yang tepat untuk merancang studi preklinis dan klinis di bidang ini.

Beberapa area utama yang perlu dieksplorasi lebih lanjut meliputi keselamatan jangka panjang dari senyawa-senyawa ini, evaluasi efek sinergis mereka saat dikonsumsi sebagai bagian dari diet Mediterania, serta kebutuhan untuk menetapkan protokol yang terstandarisasi dalam pengaturan klinis yang terkendali. Dengan memperluas dasar ilmiah dari pengobatan tradisional ini, tinjauan ini dapat membantu membuka jalan untuk penggunaan senyawa-senyawa tersebut sebagai bahan aktif dalam pengembangan fitofarmaka di masa depan.

Tim peneliti meyakini bahwa penggunaan ekstrak alami ini menjanjikan, namun konsumsi gabungan dapat memengaruhi hasil terapeutik karena "efek matriks," yang menunjukkan bahwa komponen diet dapat mempengaruhi efektivitas masing-masing ekstrak, baik dengan meningkatkan maupun mengurangi manfaat individualnya. Memahami interaksi ini sangat penting untuk mengoptimalkan penerapan terapeutik dari ekstrak tanaman ini dalam konteks diet.

Perlu diingat bahwa sering kali terdapat kurangnya bukti yang kuat tentang dampak ekstrak alami pada manusia, sehingga para peneliti mengingatkan bahwa "label 'alami' tidak menjamin keamanan, yang menekankan perlunya memprioritaskan studi farmakokinetik, toksikologi, dan klinis untuk mengevaluasi efektivitas, keamanan, dan efisiensinya dibandingkan dengan obat yang sudah ada."

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment