Tanda dari Retina Mata Bisa Menjadi Peringatan Dini Demensia

21 April 2025 16:05
Penulis: Alamsyah, lifestyle
Meskipun hasil ini belum bisa langsung diterapkan dalam praktik medis, penelitian ini memberi harapan bahwa di masa depan, pemeriksaan mata rutin bisa digunakan untuk mendeteksi risiko demensia lebih awal. Ini penting karena pengobatan Alzheimer dan demensia lainnya cenderung lebih efektif jika dimulai lebih awal.

Sahabat.com - Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa pembuluh darah di bagian belakang mata kita bisa menjadi petunjuk awal terhadap risiko demensia, termasuk Alzheimer. 

Penelitian ini menguatkan hubungan antara kesehatan mata dan fungsi otak yang sudah diamati dalam berbagai penelitian sebelumnya.

Para peneliti dari University of Otago, Selandia Baru, menemukan bahwa kondisi retina—jaringan tipis yang peka cahaya di belakang bola mata—bisa mencerminkan kondisi otak seseorang. Temuan ini didasarkan pada pengamatan terhadap ketebalan lapisan retina dan kesehatan pembuluh darah kecil di mata.

“Retina terhubung langsung ke otak. Banyak proses penyakit Alzheimer diperkirakan tercermin di retina, sehingga ini bisa menjadi indikator awal untuk mengetahui siapa yang berisiko terkena demensia,” kata Dr. Ashleigh Barrett-Young, psikolog dari University of 
Otago.

Penelitian ini menggunakan data dari Dunedin Multidisciplinary Health and Development Study, yang telah mengikuti perkembangan kesehatan hampir 1.000 warga Selandia Baru sejak mereka lahir pada tahun 1972-1973. 

Saat peserta berusia 45 tahun, mereka menjalani berbagai tes, termasuk pemotretan retina dan pemindaian mata.

Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa kondisi pembuluh darah mikro di retina—seperti arteri kecil dan vena kecil—lebih kuat mengindikasikan risiko demensia dibandingkan ketebalan lapisan saraf retina. 

Orang dengan arteri retina yang lebih sempit dan vena yang lebih lebar cenderung memiliki skor risiko demensia yang lebih tinggi.

Meskipun hasil ini belum bisa langsung diterapkan dalam praktik medis, penelitian ini memberi harapan bahwa di masa depan, pemeriksaan mata rutin bisa digunakan untuk mendeteksi risiko demensia lebih awal. Ini penting karena pengobatan Alzheimer dan demensia lainnya cenderung lebih efektif jika dimulai lebih awal.

"Semoga suatu saat nanti, kita bisa memanfaatkan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) pada hasil pemindaian mata untuk mengetahui kondisi kesehatan otak seseorang," kata Barrett-Young.

0 Komentar

Berita Terkait

Leave a comment